7

26 3 0
                                    

06.50WIB

Gadis dengan rambut hitam pekat digerai berantakan kini tengah mengambil alih rambutnya lalu mengikat kebelakang rambut tebalnya itu,walaupun asal Raya terlihat begitu cantik dan natural ketimbang para famous yang menutupi wajahnya dengan bantuan make up,Raya begitu terlihat fresh dan manis saat sedang berjalan sedikit cepat dari langkah biasanya.Gadis itu sederhana namun banyak memikat para kaum adam.

Bukann,bukan pakai pelet,Raya begitu diidolakan karna sifatnya yang lembut,sopan dan menenangkan.Jika saja dia ber otak fak girl bisa saja membuat banyak cogan menjadi  sad boy mendadak.Tapi Raya tak ingin seperti itu,dia suka laki laki tapi menghargai dan tak mau bermain dengan perasaan lawannya membuatnya begitu mengagum kan.

Sudahlah,Rayaana memang banyak kelebihannya.Raya kembali berjalan normal dan mengatur nafasnya saat sudah menaiki tangga menuju lantai atas.

"Ray,"

Raya yang merasa namanya disebut menoleh kesumber suara.
Lahh,cowo semua njir.gua gakenal,kok mereka kenal gua y?.
Raya mengarahkan telunjuknya kedepan hidung untuk memastikan.

"Iya lu.cpet kesini"

Dagdigdugser
"Kenapa?"tanya Raya pelan

"Kakalu mana?kgk sekolah?"

"Ha?ka Rey?"
Hah,iya ka rey buset gua lupa kgk gua bangunin tadi pagi,duh mampus gua,lah gimana dong,duh tidur sendiri ntar gua,duh bangun kagak ya tu anak,kalo kagak bangun.

"Ray,tega lu cogan begini dikacangin mana bengong gitu lagi mukanya,eh ni anak kesambet apa gimana?Ray."

Plakk.

"Eh lu kok mukul gua sih"sambung Raya heran mendapat pukulan lembut di pundaknya.

"Gua takut lu kesambet"

"Idie kagak ada sejarahnya gua kesambet bang"jawab Raya sambil membalikkan badan berniat meninggalkan mereka.Tapi Raya terhenti karena tangannya ditahan oleh orang yang sedari tadi mengajknya berbicara.

"Lu Rayaana adeknya Rey kan?gua Gabrileo lu bisa panggil gua Gabril atau Abril atau leo atau apalah terserah lu ae deh jadi kagak usah pake embel embel abang segala macem"Gabril sambil melepaskan tangan Raya.

"Ya"jawab Raya singkat dan pergi.

Gabril?Abril?Raya masih memikirkan seseorang yang baru saja mengajaknya berkenalan,tampilannya memberikan kesan bahwa dia anak dari seseorang yang terpandang dengan bola mata coklat,rambut hitam  hidung mancung,badan tinggi,kulit putih dan sorot mata yang menenangkan membuat Raya kagum saat melihatnya.

Raya menggelengkan kepalanya sedikit untuk menepis bayangan Gabril dari otaknya dan beralih ke keadaan kakanya,Rey.

Raya berpikir jika dia membiarkan kakanya tidur dan membuat kakanya absen tanpa alasan,dia yakin Rey akan membiarkan nya  sendrian malam ini dirumah yang tidak ada siapa siapa.Tapi,jika dia bangunkan kakanya itu dan menyuruhnya sekolah 10 menit sebelum bel masuk bunyi,dia juga yakin kalau kakanya tetap absen dan tidak masuk kelas karena terlambat lalu Rey akan memarahinya karena dibangunkan begitu mendadak.

"Aishh,pilihan yang membawa bencana"ucap Raya pelan.

Raya menarik ponsel dan mencari kontak kakanya.

Bang(ke) Reyi Uwuu

Lu mau sekolah kgk?

1 Minutes later

Bang(ke) Reyi Uwuu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sibling GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang