gue langsung dorong dia sekuat tenaga gue
"hae soo, maaf.."
gue tampar pipi nya, terus gue langsung masuk ke rumah. gue nangis sampe ketiduran
08 : 12 pm
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
waktu gue bangun, eh di depan gue ada doyoung. gue elus elus pipi nya.. yah dia bangun
"aku nelfon kamu beberapa kali ko ga di angkat?"
gue cuma senyum
"kamu pulang sama siapa hmm?"
"sendiri.."
"mata kamu ko merah? kamu kenapa?"
"engga ko gapapa.."
"gapapa gimana? kamu habis nangis?"
"engga sayang.."
"ya terus itu mata kamu kenapa?"
"emang mata aku kenapa sih.."
doyoung kasi handphone nya ke gue
"nih liat sendiri"
anjir mata gue sembab banget 😥
"kamu ada masalah di kantor? cerita aja.."
"jangan di pendam sendiri"
aduh anjir gue bingung harus cerita apa
"engga.. tadi tuh kepala aku pusing banget.."
"terus aku izin pulang, dan kayanya aku mimpi sedih banget sampe nangis"
"bohong"
"ya terus kenapa coba aku nangis?"
"jujur aja gapapa ko"
"engga doyoung.. aku ga kenapa napa.."
doyoung meluk gue
"kenapa kamu ga minta jemput.."
"itu kan lagi jam kerja.."
"ya gapapa dong.."
"aku ga mau ngerepotin"
doyoung mengecup bibir gue
"sekarang udah enakan?"
"udah ko"
doyoung meluk gue lagi, tangan nya ngelus ngelus rambut gue.
"makan yuk, aku tadi beli pecel lele di tempat nya bu marsih"
"mmmmm nanti.."
"ayo.. nanti keburu dingin"
"belum laper"
"kol goreng nya banyak yang.."
"ya udah ayo"
padahal dulu doyoung ga terlalu suka sama kol goreng, tapi karna gue sering banget makan pecel lele pake kol goreng, doyoung jadi suka.
"pecel lele nya bu marsih penuh terus ya sayang"
"ga pernah sepi"
