Awal Halaman Baru

130 13 4
                                    

"Hoammm"

Yang keluar dari mulut orang bernama Raka, Raka Rahagi. Seorang mahasiswa jurusan komunikasi yang bermimpi menjadi Musisi.

"Yaelah masih jam 6." katanya setelah melihat ke arah jam.

Lalu ia bangun dari tempat tidurnya, menuju kamar mandi, dan menggosok giginya seperti biasa.

Setelah ia selesai menggosok gigi, ia kembali ke tempat tidur, mengambil ponselnya, lalu berselancar di dunia maya.

"Dah bangun lu, Ka?" suara muncul dari belakang Raka,

"Ga, belom. Gue masih di mimpi bareng bidadari. "

"Lu buta atau gimana sih, Can? Atau lu masih dikejer sama mantan di mimpi? "

"Yaelah. Namanya basa basi, Ka"

Kenalin, sahabat gue. Namanya Candra Dirandra, seorang Vokalis Band, yang otak agak sengklek.

Kami berdua satu kost, ya kostan bapaknya Candra lebih tepatnya. Sebenernya kostan itu ada 4 orang, sahabat - sahabat gue yang lain, tapi sekarang mereka lagi pulang ke kampung mereka, karena ga ada kelas buat beberpa bulan ke depan.

"Lu tumben bangun cepet, Ka. Ga ada masalah, kan? lu ga dicium banci kampus, kan? "

"Ya nggaklah, bego. Gue cuman bangun lebih cepet doang. Emang kenapa sih kalo gue bangun pagi? Kutub Utara juga gabakal kering kalo gue bangun pagi. "

"Ya ngga gitu, Ka. Kan biasanya lu yang bangun paling lama. Jam 9 baru melek, sering tinggal kelas lagi. "

Jam menunjukkan pukul 7:00.

"Mau gue bikinin sarapan atau lu sarapan di kantin kampus aja? "Tanya Raka.

"Ya kalo lu baik, Ka. Gue mah nerima-nerima aja, selagi enak." jawab Candra sambil memeluk bantal kesayangannya.

"Yaudah." balas Raka.

Lalu Raka pergi ke dapur, mengambil bahan - bahan nasgor andalannya, ya karena dia hanya bisa masak nasi goreng sama mie instan.

Tak lama setelah itu. Candra bangun, lalu ia pergi ke kamar mandi, dan mencuci mukanya.

"Woi Can, lu mau bawa bekal ke kampus ga? kalo mau, gue masaknya jadi 4 porsi nih. " tawar Raka.

"Gausah, Ka. Gue siang ntar makan di kampus aja. "Jawab Candra dengan muka yang masih basah.

"Oh yaudah." balas Raka.

"Ka, lu masih mau bawa bekal ke kampus?"

"Iya,. Emang kenapa?"

"Lu itu gila atau gimana, sih? Udah dari SMP gue kenal lu, lu selalu bawa bekal mulu, duit jajan lu tabung mulu. "

"Ya kan ga salah, Can. Gue juga nabung itu buat kebutuhan musik. "

"Ya... ga selalu gitu tapi kan, Ka?"

"Udah! nih makan, mulut lu itu emang rese kalo laper. "Ucap Raka sembari diakses piring di meja.

"Yaelah, Ka. Lu gamau ngabisin duit buat pacar gitu? nonton bareng sama lacar? "

"Lu kenapa sih? Berisik amat! Gue juga gamau pacaran, ngapain! "

"Ya gue kan kasian aja sama sahabat gue, dia jomblo udah 4 tahun, laba - laba udah punya cucu di dalem hati lu tu! "

"Bowdo'!" Jawab Raka sambil mengunyah nasi goreng.

Setelah mereka menyantap makanan mereka itu. Seperti biasa, Candra langsung pergi tuk mandi, Candra memang memakan waktu lebih lama ketikamandi.

Antara Muka Dan EtikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang