1

156 13 8
                                    


Just looking at you
Makes me smile
And when I find myself smiling
It's strange


Tok tok tok...

Pintu berwarna coklat gelap itu diketok sedari tadi, namun sang pemilik kamar masih enggan untuk menyahutinya, apalagi untuk beranjak dari kasur dan membukakan pintu.

"Dowoon-ah ayo cepat bangun, kau bilang mau ada pertandingan pagi ini? kau harus bersiap-siap" Ujar Ibu Dowoon, kemudian turun dari lantai atas menuju ke ruang makan yang terletak di lantai dasar kemudian menyiapkan makanan.

"anyeonghasaeyo ommaaaaa" teriak seorang gadis dari arah luar, membuat sang ibu mengembangkan senyumnya. Ia sangat menyayangi anak ini. Anak yang ditinggal sedari umur 3 tahun oleh ibunya karena penyakit mematikan, namun tetap tumbuh menjadi anak yang ceria.

"omoooo uri Nayeonie sudah datang rupanya"

"tentu saja, aku kesini untuk meringankan beban Omma akibat bocah kurang ajar itu kekeke"

"bagus, kalau begitu tolong bantu bangunkan dowoon ya, eomma harus menyajikan makanan di piring dulu lalu kita sarapan"

"arraseo omoni" Nayeon berlari menuju arah tangga untuk segera membangunkan si kerbau itu.

"Nayeon-ah jangan berlari, nanti kau bisa jatuh"

"arrasseo ommaaa"

"dasar anak itu"

Sesampai di depan kamar dowoon, Nayeon mengetuk pintunya dan meneriakinya berulang kali namun tetap tidak ada sahutan dari dalam.

"anak ini mati atau bagaimana sih" cicit Nayeon.

Nayeon memperhatikan kotak kecil di pintu tersebut. Kamar Dowoon memang sengaja dipasangi kunci menggunakan kode. karena tangan perusak Dowoon, mungkin sudah 10 kali eomma dan appa nya mengganti kunci di pintunya karena Dowoon mematahkan semuanya. Sehingga eomma-nya tidak mau pusing lagi dan menggantinya dengan password saja.

"hm.. kira-kira apa ya kodenya" Nayeon berpikir keras, karena pintu ini baru dipasang kemarin, Nayeon belum tahu passwordnya.

"0..8..2..5.. enter ... aish tidak bisa"

"kalau begitu coba 0..0..0..0 enter... waaah, ternyata dia tidak sebodoh yang aku pikirkan"

Nayeon berpikir sebentar kemudian mencoba untuk yang ketiga kalinya

"0..9..2..2 eiii tidak mungkin. enter... heol apa yang dipikirkan oleh bocah itu menggunakan tanggal ulang tahunku untuk password kamarnya" Nayeon membuka pintu tersebut dan masuk ke kamar Dowoon.

"waaah, memang seperti masuk ke rumah sakit, rapi sekali bocah ini. menyebalkan" Nayeon mengomel dan menuju ke kasur, kemudian membuka paksa selimut tebal yang menutupi kasur bernuansa abu-abu tersebut.

"eoh? kemana dia?" Nayeon bingung mendapati kasur Dowoon sudah kosong padahal ibu dowoon sendiri memintanya untuk membangunkan Dowoon.

Tak.. suara pintu terbuka. Nayeon sontak membalikkan badan dan mendapati dowoon berdiri di ambang pintu kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk putih yang melingkari pinggang hingga ke atas lututnya.

"YAAA.. KAU NGAPAIN DISINI?!" Dowoon shock dan berusaha menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya

"cih, gausah berlebihan, aku juga udah pernah liat punyamu kok, kecil segini" ujar Nayeon sambil menunjukkan jari kelingkingnya.

"ya, itu waktu aku kecil, sekarang sudah besar" Ujar Dowoon dengan wajah kemerahan

"ah... iya deh kalau gitu, selamat ya" Nayeon menepuk kedua tangannya dengan wajah datar untuk mengejek Dowoon

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang