Di kantor ku ini banyak banget yg fresh graduate. Maklum dengan tekanan kerja yg standar pendidikan singapur dan gaji UMR kota di Sumatra, banyak yg akhirnya menyerah. Jadi gak heran kalau guru guru di sini silih berganti. Sebentar ada yg resign, sebentar ada yg baru.
Karena tekanan kerja yg luar biasa, kami butuh menghibur diri sendiri. Salah satu hiburan yang paling gampang ya ngobrol sama Mr.Fredi. dia ini kocak banget orangnya. Aku nyambung kalau udah bercanda dengan dia. Orangnya agak aneh dan konyol abis.
Dia orangnya hitam manis. Badannya tinggi kurus. Ada dua mitos yang match dengan dia. Pertama hidung dia besar dan panjang, katanya dia ada turunan india. Kedua, dia tinggi dan kurus. Menurut mitos, ukuran hidung berbanding lurus dengan ukuran kontol dan mitosnya juga orang yang kurus kontolnya besar.
Dan aku percaya itu mitos terbukti dengan Mr.Ferdi. dari tonjolan nya aja , aku udah bisa tebak kalau kontol dia ini kontok kuda. Bulge di selangkangan nya menggunung. Apalagi kalau pagi pagi. Ondeh, ngiler aku lihatnya. Kadang waktu kosong, aku suka nontonin dia lagi main catur sambil duduk di lantai di balik loker. Sebenarnya aku gak mandangi pion atau bidak caturnya, aku asik mandangin tonjolan kontolnya di balik celana. Sayangnya dia sudah beristri dan punya baby padahal dia paling masih 30 umurnya.
Kebiasaan kami para guru cowok terkadang main badminton di lapangan belakang sekolah. Disitulah aku tau kalau bang Ferdi ini punya six pact. Ya walaupun gak membentuk banget, tapi udah bisa bikin liur aku menetes. Kalau aku jadi istrinya pasti aku cipok tu six pactnya, aku jilatin sampek basah. Baru deh ku lahap kontol jumbonya. Ku buat dia muncrat di mulut ku ku sedot semua mani nya, semua keringat di kontol dan telornya habis ku lahap.
Dia ini sama dengan Mr.Wira, sama sama perokok. Mereka setelah makan siang pasti ke pagar belakang sekolah, dibalik kantin untuk menuntaskan hasrat merokok. Pingin rasanya aku susulin mereka, ku rokok kontol mereka satu persatu gantian sampek keluar lelehan puding yang jd hidangan penutupku. Aku kadang gak kuat pingin ngeraba tonjolan kontol bang Ferdi kalau pas lagi nyeplak banget. Pingin tau seberapa gagah si kontol jumbo itu. Untung aku kenal dia waktu udah tau porn. Kalau gak, pastilah dia yang jd bahan fantasi ku waktu aku onani. Ku bayangkan menjelajahi perutnya dengan lidahku kemudian memasukkan seluruh kontolnya kemulut ku. Setelah basah baru ku minta dia menimpah tubuhku yang telah mengangkang. Mencium bibirnya tanpa lepas sambil bertukar liur. Tanganku di bawah menuntun kepala kontolnya ke lubangku yg berkedut. Menyapa kontol itu dengan gesekan dan keduatan lubang kenikmatanku. Menyambutnya yang mulai memberi penekanan, mencari jalannya menuju syurga dunia. Menerimanya dengan nafsu. Mengimbangi gerakannya yg menarik dan menekan. Mempertahankan penyatuan tubuh kami di kelamin dan di mulut. Menyedot liur nya tanpa ampun, membiarkannya pasrah dengan mulut yg terbuka. Menampung inti sari nya yg terpancar dari lubang kemaluannya. Membuatnya ambruk menimpah tubuhku. Memeluknya yg terpejam lemah bersimbah keringat. Mengecup nya yg tak berdaya.
Hufff, untung saja gak harus berhayal setiap hari, thanks porn!
YOU ARE READING
DIARY SANG GAY
Non-FictionAku adalah pria gay. Ini merupakan cerita pengalaman ku sebagai gay yang menjalani lika liku kehidupan. Tidak berharapdibaca banyak orang. Tulisan ini hanya pelarian ku saja karna tidak ada satupun orang yang tau bahwa aku gay.