Part I : Flashane Isabelle Lyquinn

25 1 0
                                    

"Flashane. Kau yakin itu sebuah nama?"

Oslo,Norway
Gadis berjas putih itu sedang termenung di meja kerja di ruangannya sambil melihat ke arah jendela di dekatnya.
Ia melihat kota Oslo yang tetap masih terang hingga sekarang. Ia melirik jam tangannya. Pukul 11:50 pm.
"Sebentar lagi," gumam gadis itu.

Cklek.
Pintu terbuka menampakkan seorang pemuda yang sedang membawa sebuah map dokumen dan berjalan menuju meja gadis itu.

dr.Flashane I. Lyquinn
Tertulis disana menunjukkan pemilik meja sekaligus ruangan kerja tersebut.

"Menunggu night sunset,hm?" Tanya pemuda itu sambil meletakkan map dokumen di meja.

Gadis itu tersenyum tipis dan membuka map yang baru dibawakan untuknya. Dia membaca dokumen tersebut dengan teliti sambil membetulkan letak kacamatanya. Sedangkan pemuda yang memberikan map tadi masih berdiri sambil menunggu ucapan dari gadis itu.

"Pasien di ruang 101 akan operasi besok pagi. Ruangan operasi sudah dipersiapkan?" Tanya gadis itu yang masih fokus melihat map di tangannya.

"Ah iya, ruang operasi sudah dipersiapkan. Besok pagi jam 8 pasien akan dipindahkan." Jawab pemuda itu.

"Ah baiklah." Gadis itu kemudian menutup map nya dan kemudian menyerahkannya kembali ke pemuda itu.

"Fla,kau akan lembur lagi hari ini?" Tanya pemuda itu sambil mengambil duduk di depan meja gadis itu.

"Hm begitu lah. Aku harus memastikan jadwal operasi dan yang lainnya untuk minggu ini hingga bulan depan.
Belum lagi untuk operasi sebelumnya aku belum menyiapkan laporannya." Flashane memejamkan matanya sejenak.

"Fiuhh.. Kukira aku butuh asisten untuk hal ini,Cal."

Pemuda bernama Calum di depannya melihat wajah gadis itu tampak sangat lelah.

Namun ketika ia melihat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 12.00 am.
Ia langsung menoleh ke arah jendela sambil tersenyum lebar.

"Lihat,waktu midnight sunset mu sudah tiba." Tunjuk Calum jendela.

Flashane langsung menuju ke jendela, dan membukanya.
Ia menyaksikan langit yang berwarna orange di malam ini. Indah sekali.
Ia tersenyum lebar dan menutup matanya. Ia berucap dalam hati.
Aku ingin bebas.

🖤✨

02.00 am
Flashane keluar dari ruangannya dan berjalan melewati lorong-lorong rumah sakit.
Di sepanjang lorong, tak sedikit orang melirik ke arah dokter yang terbilang cukup muda ini.
Flashane tak jarang melemparkan senyuman kepada para pasien dan pegawai yang berpapasan dengannya.
L

alu ia berjalan keluar dari gedung rumah sakit dan menuju ke café di seberangnya.


Café ini telah menjadi langganan Flashlane sejak ia bekerja di rumah sakit tempatnya sekarang.
Selain karena masih buka pada dini hari seperti ini, citrus-lemon punch di cafe ini juga selalu menjadi favoritnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVER OF MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang