Anis : Kesempatan?

28 7 1
                                    

Kesempatan
Jungrinnxx_

"Apa kamu mau memaafkanku?" Aku memandang Riana dengan tatapan berkaca, menaruh harapan banyak dari pandangan kecil itu.

"Aku kecewa."

Hanya dua kata, tapi berhasil membuatku tertohok untuk kesekian kalinya. Tak apa, aku tetap menerima dan meresapi rasa sakit itu.

"Maaf, tapi aku sekarang menyesal. Kata-kata manisnya membuatku lupa jika dia adalah milikmu." Aku tertunduk, terlampau malu untuk kembali menatap bola mata sebening embun itu.

"Aku sakit, kamu terlalu dalam mengoyak isi hatiku."

Aku tau, jika di depan sana Riana sudah menjatuhkan satu tetes air matanya hanya untuk seorang pengkhianat sepertiku.

"Maaf, maafkan sahabatmu ini. Aku berjanji tidak akan menyiakan kesempatan kedua jika kamu berikan ...," lirihku.

"Apa arti sahabat menurutmu?"

Pertanyaan itu membuatku berani mendongak dan kembali menatap mata Riana yang sudah basah.

"Dia yang setia berada disampingku disaat suka maupun duka, mendengarkan curhatan hatiku dengan baik, memberiku sebuah petuah saat tersesat, menerima maafku saat melakukan kesalahan, dan tidak menusukku dari arah mana pun."

"Lalu, dari pendapatmu itu. Apa kamu sudah menyadari kesalahanmu?" tanya Riana.

Aku menganggukan kepala, membiarkan lelehan asin itu berjatuhan dengan abstrak.

"Maaf."

Sedetik kemudian, lingkupan hangat menyutubuhi diriku. Riana, sahabatku itu memeluk tubuh rapuh ini dengan apik.

"Tidak ada kesempatan pertama, kedua, dan ketiga. Sampai kapanpun itu, kamu adalah sahabatku. Seorang sahabat akan memaafkan apa yang teman sejatinya lakukan walau membuat hatinya merintih."

Terima kasih telah mengerjakan tugas^^

Kapanpun harusnya menjadi kapan pun ya.

Nilai : 96

Tugas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang