1. Lie

122 20 0
                                    

Tandai kalau ada Typo atau ada kata2 yang salah♡

"Maaf Seul, hari ini aku lembur. Kamu tidur duluan aja ya, aku sayang kamu"

Pip sambungan telepon diputus.

Itu adalah kalimat terakhir yang Seulgi dengar dari suaminya yaitu, Park Jimin.
Sekarang sudah pagi, tapi Jimin belum pulang juga.

📍Hotel

"Oh kau sudah bangun sayang?." tanya seorang wanita yang baru saja keluar dari toilet.

"Astaga aku ketiduran dan ini sudah pagi, kenapa kau tidak membangunkanku semalam?."

"Memangnya kenapa kalau aku tidak membangunkanmu Jim? Kau kan sudah janji mau nemenin aku seharian."

Jimin. Dia bangun dari kasur hotel tersebut dan langsung memakai semua pakaiannya, mengambil kunci mobil dan bersiap untuk pergi.

"Kau mau kemana?."

Jimin berbalik badan menghadap wanitanya tersebut.

"Aku? Tentu saja pulang. Aku takut Seulgi curiga." Jawab Jimin dengan suara sedikit frustasi.

Wanita itu berjalan menghampiri Jimin dan memeluknya, pelukannya tidak dibalas oleh Jimin.

"Aku rindu denganmu Jim, kau juga janji mau mengajakku liburan berdua." Jimin diam, wanita itu melepas pelukannya dan menatap Jimin dengan raut kesedihan yang dibuat-buat agar pria-nya itu lulu,
"Ya sudah, silahkan kau pulang. Tapi jangan harap kau menemuiku lagi setelah ini." lanjutnya dengan sedikit ancaman. Dia tahu kalau Jimin tidak bisa jauh darinya.

Jimin mendekat dan memeluk wanita itu. Benar, Jimin luluh. "Hey maaf, aku janji minggu depan kita pergi liburan berdua.", Jimin menakup kedua pipi wanita-nya "Aku janji sayang, tapi sekarang aku harus pulang."

"Baiklah, aku pegang janjimu Jim." Jimin tersenyum melihat wanitanya sudah tidak marah lagi, melumat bibir wanitanya singkat kemudian pergi.

Setelah Jimin menghilang dari pandangannya wanita itu tersenyum bangga.

"Kasihan sekali kau Kang Seulgi." ucap wanita itu sambil tersenyum miring

📍Jimin's Home

"Sayang, aku pulang."

Merasa mendengar suara Jimin yang memanggilnya Seulgi-pun keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu, disana suaminya sedang duduk menyender disofa sambil memejamkan matanya.

"Jim, kau capek? Aku buatin teh hangat dulu ya." tanpa mendengar persetujuan Jimin, Seulgi pergi kedapur untuk membuat teh hangat.

Jimin menegakkan duduknya dan meminum teh hangat buatan istrinya tersebut.

"Apa sebanyak itu pekerjaanmu dikantor? Kenapa tidak minta tolong saja sama sekertarismu?." tanya Seulgi sambil memijat bahu Jimin

"Aku senang melakukannya sayang, kau kan tahu aku suka bekerja." Jawab Jimin sambil tersenyum kearah Seulgi.

"Tapi kau sampai kecapean gini, bagaimana kalau minggu depan kita liburan? Sekalian kamu refreshing."

Jimin diam, teringat janji yang ia buat untuk wanitanya kalau akan liburan bersama.

"Maaf sayang, minggu depan aku mau pergi mengecek cabang perusahaanku yang diluar kota, kapan-kapan saja ya. Aku janji." ucap Jimin sembari mengelus kepala Seulgi dan mencium keningnya istrinya itu.

"Ya sudah, sekarang kau mandi." ucap Seulgi sambil tersenyum.

Senyum yang membuat Jimin semakin merasa bersalah.

Senyum yang membuat Jimin semakin merasa bersalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udahlah segini aja dulu wkwk

Kalau kalian suka di vote ya, bila perlu komen sekalian🤗

Follow juga akun ini hehe

See on next chapt💜

Xoxo,

Hffhrr

Caught In A Lie [ Seulmin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang