Di karenakan adanya upacara bendera, hari ini Lula harus berangkat lebih pagi daripada biasanya karena bel masuk dipercepat 15 menit lebih awal.
"Maa, Paa Lula berangkat duluan ya."
Sambil tangan Lula sibuk membetulkan dasi miliknya agar terlihat rapi.
"Kamu berangkat sama siapa Lu?" tanya mamanya kepada Lula.
"Lula udah pesen ojol maa, udah nunggu di depan rumah."
"Yaudah hati-hati Lu. Ini bekal makananmu, dimakan ya Lu."
"Iya ma terimakasih ya. Lula duluan ya Maa Paa, bye."
Lula bergegas naik ke motor abang ojol yang sudah menunggu tepat di depan rumahnya.
"Makasi ya bang."
"Iya neng sama-sama."
Setelah berbasa-basi dengan abang ojol Lula langsung berlari memasuki halaman sekolah yang sudah ramai dipenuhi oleh siswa-siswi SMA HARAPAN JAYA. Lula tak sempat masuk ke dalam kelas untuk menaruh tasnya karna upacara akan segera dimulai.
"Lula sini," teriak salah satu teman sekelasnya
"Oke bentar," Lula segera berlari menuju barisan setelah mengambil topi di dalam tasnya.
Lula mengambil tempat tepat di sebelah Citra. Upacara bendera pun dimulai dengan khidmat sampai selesai.
-------
"Cit, preman banget sih lu."
Lula langsung melotot ke arah Citra yang tadi memukulnya dengan keras.
"Sembarangan aja lu Laa, gua cantik gini masa dibilang kayak preman."
"Tenaga lu yang kayak preman maksud gua. Pelan dikit napa mukulnya."
"Abisnya lu kalau udah baca novel dipanggil pakek toa masjid juga gak bakalan denger."
"Ya gak gitu juga dong Cit, sialan lu."
Perdebatan mereka selesai setelah Pak Marwan guru Bahasa Inggris masuk ke dalam kelas. Mereka mulai fokus dengan pelajaran dan Lula meninggalkan novelnya.
"Pak Marwan ganteng banget ya Laa."
"Kalau nggak penting diem aja Cit, gua lempar lu lama-lama Cit."
"Yee, santai dong Laa."
Mereka asik berdebat masalah tidak penting sampai akhirnya terdengar pengumuman dari speaker kelas bahwa hari ini anak-anak dipulangkan pagi, karena Ibu/Bapak Guru harus mengadakan rapat akhir bulan seperti biasa.
Semua anak-anak heboh berteriak kegirangan karena mereka bisa pulang pagi.
"Kemana nih Laa?" tanya Citra kepada Lula.
"Ke cafe dekat taman aja yuu Cit, rindu suasana nya gua."
"Lu mah rindu Bayu, bukan rindu suasana nya."
"Kenapa harus diingetin sih Cit, hati gua udah enak lu berulah lagi, kampret emang lu."
"Kalau masih sulit buat ngelupain kenapa harus dipaksa sih Laa, pura-pura bahagia itu sakit. Mending lu jalanin aja apa adanya, doain yang baik-baik siapa tahu Bayu balik lagi kan lu juga gak tau."
"Abis nelen apaan lu, tumben nyambung omongan lu."
"Citra selalu gini dari dulu asal lu tahu La."
"Terserah anda."
Sampai akhirnya Pak Marwan guru bahasa inggris memberikan tugas untuk semua murid yang ada di kelas.
"Tugas dikumpulin hari Rabu ya anak-anak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Kamu Pergi
Teen FictionTentang perjalanan kisah cinta Lula dan Bayu yang harus tiba-tiba berhenti ditengah jalan karena alasan yang belum diketahui oleh Lula. -------- Ikhlas. Demi Tuhan Sangat Berat. Merelakan kamu pergi tanpa sebab ya...