[18] Tercyduk

37 7 3
                                    

Rose pov.
Sudah hampir 1 bulan semenjak kak eunwoo di rumah sakit. Dia koma, dan sampai saat ini belum terbangun dari koma nya. Memang seharusnya aku tidak sakit waktu itu.

Aku sahur sendirian, atau mungkin ditemani Junkyu dan Taeyeon. Jaehyun juga kadang menemaniku sahur di rumah sakit ini. Memang ya, cobaan di bulan puasa itu berat.

"Kak, maafkan aku."

Terkadang aku kembali ke rumah untuk mengambil makanan dan sebagainya. Mana mungkin aku meninggalkan kak eunwoo dalam keadaan begini?

Sesekali, Kak Yoojung menjenguk kak eunwoo, begitu juga dengan teman-teman kantornya. Aku hanya mengenalnya beberapa dan temannya kak eunwoo memberitahu seluruh pegawai kantornya. Karena itulah mereka menjenguk kak eunwoo.

Tak hanya mereka, teman-temanku, Sejeong, Jisoo, Tzuyu, dan lainnya pun ikut menjenguk kak eunwoo. Selain mereka, geng dream juga ikut menjenguk kakakku.

Waktu itu, dokter bilang jika kakakku ini sangat kuat. Tentu saja, kak eunwoo memanglah kuat. Dokter mengatakan bahwa orang yang kecelakaan karena ledakan mobil, maka akan langsung meninggal dalam sekejap.

Namun berbeda dengan kakak, dia hanya, oh tidak, maksudku dia mengalami koma. Aku harap ini semua segera berakhir, aku ingin merayakan lebaran ini bersama kakak. Jujur saja, 2 hari ke depan memang sudah idul fitri.

Mama dan Papa juga sudah menjenguk kakak. Mereka mengatakan bahwa kakak akan baik-baik saja, seperti yang dikatakan Jaehyun padaku. Memang ya, calon menantu dan mertua itu sehati.

Mama Papa juga sudah tinggal di rumah sakit ini untuk menemani kakak tetapi tidak sekarang karena mereka sudah kembali keluar kota. Ya, kan tugas dinas nya berpindah keluar kota, bukan luar negeri lagi. Aku ingat yang dikatakan mama waktu itu,

[Flashback 18 hari yang lalu]

"Jagain Kakakmu ya, kalo butuh apa-apa, bilang mama papa atau ga, minta tolong Jaehyun, bisa kan nak?" Mama yang kala itu berkata kepadaku langsung berpindah omongan ke Jaehyun.

Iya, jaehyun waktu itu memang berada disitu juga.

"Bisa kok tante! Jaehyun bakal jagain Rose sekaligus mas eunwoo hehe" Jawab Jaehyun.

"Ya ampun, om berterimakasih banget sama kamu, nak Jaehyun! Besok om kasih Rose sebagai bayarannya hahaha" Papa ketawa.

"Papa apaan sih!" Bagaimana aku tidak kesal? Tentu saja aku kesal, kenapa papa sampai berkata yang tidak-tidak pada Jaehyun. Ya meskipun memang sebentar lagi kita tunangan sih dan setelah itu nikah.

Semua pembicaraan diakhiri dengan canda tawa dan akhirnya, mama papa menitipkan kak eunwoo padaku, serta menitipkanku kepada Jaehyun. Aduh ribet banget emang orang tua ini, kan aku udah gede, ngapain dititipin segala.

[Flashback off]

Setelah mengingat perkataan dokter tentang ledakan mobil, aku menangis lagi. Bagaimana jika kak eunwoo meninggalkanku sendirian disini?
Air mataku sudah mengalir lagi untuk kesekian kalinya.

"Gausah nangis, aku gasuka liat kamu nangis," Kata Junkyu.

"Gimana aku engga nangis hm? Kakakku lagi koma dan kamu bilang kalo aku gaboleh nangis?! Wah parah, hiks" Jawabku.

"Kamu tuh nangisnya sehari sekali, ya kan mending doain eunwoo biar cepet sembuh, bukannya nangis!"

Aku hanya terdiam mendengar jawaban Junkyu. Sungguh, aku telah dibuat stres karenanya. Setiap apa yang dia katakan itu memanglah sangat benar, tetapi aku ingin menjadi yang paling benar.

Junkyu pov.
"Kakak, jangan pergi ya. Kalo kakak pergi, aku sama siapa? Huaaaaa hiks hiks," Tangis Rose.

"Ya Tuhan, anak ini semakin lama semakin membuatku pusing karena terlalu sering menangis!" Batinku.

𝘓𝘪𝘧𝘦 𝘊𝘰𝘮𝘱𝘢𝘯𝘪𝘰𝘯 ; 𝘑𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang