Panggilan dari Jonathan berlalu begitu saja. Sapaan seorang bertander yang sedang menyajikan minuman juga diabaikan olehnya. Pikirannya sedang melayang, dua botol red wine yang sudah ia minum belum membuat kepalanya pening, justru terasa ringan.
Sosok pria dengan wajah angkuh itu melihat arloji di tangannya. Belum terlalu malam.
Tepukan Jonathan tak ia hiraukan. Dirinya bangkit, meninggalkan area yang penuh dengan asap rokok, juga dentuman musik yang sangat kencang.
Langkah kakinya membawa dirinya keluar dari ZM Club. Salah satu cabang club miliknya, jadi dia bebas bertindak apapun bukan?
"Tolong! Siapapun, tolong aku!" Telinga Zev cukup bisa mendengar suara itu, rasa penasarannya muncul, padahal seharusnya dia biarkan saja.
Pandangan Zev melihat laki-laki yang tak asing buatnya, dengan seorang wanita, cantik, namun terlihat masih cukup muda.
"Lepaskan dia, Tuan Dawala," ucap Zev dengan mimik tegasnya. Sebastian yang mendengar suara itu bergedik takut, dia orang yang sangat berbahaya.
Sebastian memberanikan diri menatap Zevannus. "Dia gadis yang saya maksud, Tuan. Bagaimana? Setimpal 'kan dengan nominal yang saya minta?" tanyanya beruntun.
"Pergi. Yang kau minta akan saya transfer besok," balas Zev tersenyum miring.
Setelah Sebastian pergi hanya tinggal mereka berdua. Zev menarik tangan gadis tersebut.
"Senang bertemu denganmu, Vanya."
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maturity Obsession
RomanceCerita dewasa. Bagi yang di bawah umur, dosa tanggung sendiri. Zevannus Maxiller, penguasaha tampan dengan banyak hal yang tersembunyi. Penikmat sex setiap harinya. Menemukan kembali hal yang dia suka dari satu gadis, Geavanya. 21+