3

1.6K 80 3
                                    

Cerita ini mengandung aroma aroma boys love (gay) buat yang nggak suka lebih baik tinggalkan..😂😂
.
.
Salam perfujoan
.
.
.

Plan pov

Aku melihat sekeliling sebelum mobil itu berhasil berhenti di sebuah rumah megah yang dipenuhi dengan pengawal yang berkeliling di depan rumah itu, mean memarkir kan mobil nya tepat di depan gerbang rumah itu.

Tepat setelah mean keluar dari dalam mobil yang kami kendarai ada dua orang pengawal yang menghampiri ke arah mean, mereka berbicara panjang lebar yang membuat ku penasaran.

Mean meninggalkan aku di mobil sementara diluar aku melihat ke dua pengawal nya meneteskan cairan ke sebuah serbet putih.

Perlahan mereka mendekat ke arah ku yang tengah berada di dalam mobil yang tertutup, mereka membuka pintu mobil dan membekap ku dengan serbet itu. Pada Awal aku memberontak kuat namun sayang perlahan kesadaran ku hilang rasa ngantuk menjalar di seluruh bola mata ku tak tertahan hingga kesadaran ku benar benar hilang.

Author pov

Pria berbadan tegap itu mengurung plan di sebuah kamar/ lebih tepat nya penjara di lantai bawah tanah rumah mean, dan membaringkan plan di sebuah kasur yang berukuran king size.

Mean menghampiri plan dengan tergesa-gesa melepaskan celana luar hingga celana dalam plan. Mean
Mengikat tangan serta kaki plan dengan tali yang tidak jauh dari kasur itu setelah berhasil mengikat kaki dan tangan plan di setiap ujung kasur, mean menciumi nipple pink plan.

Plan yang tampak mulai sadar pun merasakan hawa dingin yang menusuk tulang nya plan merasakan tubuh nya seperti tanpa busana, mata yang gelap dan Sura yang tertahan membuat plan semakin bertanya tanya 'apa yang terjadi?'.

"Selamat datang baby, welcome to my Wonderland" ungkap sosok pria dengan nada dingin yangplan kenal pria bernama mean yang. Kini sudah mulai membelai pipi blan.

Mean melepaskan perekat yang menempel di mulut plan dengan kencang.

"Sakit bajingan, bangsat lepaskan aku" sumpah serapah yang plan keluarkan mengarah ke sosok mean bagai sebuah kutukan yang plan lontarkan, namun berbanding terbalik dengan plan mean hanya tersenyum mendengar ocehan plan.

Mean yang tidak mendengar suara yang keluar dari bibir plan lagi itu pun langsung melumat nya, dengan mean yang mendominasi ciuman itu. Perlahan mean membuka penutup yang menutupi mata plan dan menatap wajah plan dengan mata terpejam yang menanda kan dia menikmati lumatan yang mean berikan.

Awal nya plan berniat menolak ciuman itu namun perlahan plan terhanyut dalam buaian lumatan bibir mean yang begitu lembut.

Mean memberikan sedikit jeda
pada pria kecil itu untuk bernapas,
namun mean masih tidak
tinggal diam. Tangannya mengelus
penis plan  dan sedikit menjilati
bibir plan.

"Nghh... meanhhh... mhh ahhh"

"Apakah Enak hm? Kau menikmatinya?"

Ucap mean seduktif.  Plan
meremas bahu mean dan sedikit
mencakarnya. Plan hanya
dapat mengangguk dan tak dapat
menahan desahannya.mean yang sudah tak bisa menahan hasratnya  mulai mengocok dan mengurut penis plan secara teratur hingga desahan demi desahan lebih jelas terdengar di telinga mean.

"Akh! Mhhh nghh mmeanghhh
Phi.... Meangh ahh ahh nghh
shh" plan membusungkan
dadanya, membuat mean
terpancing untuk kembali
menghisap nipple pink plan yang manis dan lembut itu.

"Panggil namaku baby shhh mhh"

"Meanghhh   nghh mhhh
Meanghhh ahhh ahhh
eunghh hhh" mean mengelus
dan meremas rambut belakang
Plan yang basah akibat keringat membasahi tubuh nya.

Rasa nikmat yang membuat kepala plan terasa berat. Desahannya
semakin tak dapat dikendalikan,
hingga plan memejamkan
matanya, meresapi setiap inchi
sentuhan mean pada tubuhnya.
Respons tubuhnya yang terlalu
sensitif akan sentuhan.

"Hhh aku sudah tidak tahan lagi
baby. Persiapkan dirimu" ucap
Mean yang melpaskan salah satu ikatan pada kaki plan dan mengangkat salah satu kaki plan agar plan membuka lebar kakinya. Mean
mengarahkan penisnya pada
lubang anus mean.

"Nghh meanhh mhh pelan-pelan"
ucap plan disaat mean
sudah mengarahkan penisnya
pada lubang anus plan,  namun
Mean masih saja menghisap
nipple pinknya plan . Mean
hanya berdeham dan terus
berusaha memasukkan penisnya
kedalam lubang anus plan.

Sangat sulit untuk mean
menerobos lubang anus, terlalu
sempit, hingga membuat
Mean terpaksa menghentakan
pinggulnya hingga berhasil
memasukkan dengan beberapa
hentakan. Plan  merasa seperti
terbelah dua. Penis mean seakan
memenuhi lubang anusnya hingga
membuatnya merintih kesakitan.

"AKH! Mean sakit hiks~ hhhh
nghhh eunghh" plan merintih
dan mencengkram bahu mean
sekuat tenaganya.

"Sorry baby, maaf .. sakitnya
hanya sementara. Kau akan
merasakan kenikmatannya"
ujar mean yang mengusap
wajah plan yang menangis
bercampur dengan air keringat.

Mean mencium kening plan
dan menghujani wajah plan
dengan ciuman. "Bolehkah aku
bergerak?"

Plan menghela napasnya dan
mengangguk tanda ia mengizinkan
Mean untuk menggerakkan
penisnya yang didalam lubang
anusnya. Mean mencium bibir
Plan sebelum ia menggerakkan
pinggulnya.

Mean mulai menggerakkan
pinggulnya, membuat plan
hanya menyerahkan tubuhnya
pada mean . Bunyi cipak dan
desahan menjadi alunan musik
di kamar atau lebih tepat nya penjara di rumah mean. Mean sudah lama ingin tak melakukan stand sex dan pada akhirnya ia melakukannya dengan plan.

"Nghhh shhh mhhh manggghhh
faster shh" Ucap plan yang
menekan bahu mean namun
desahannya masih tak bisa
tertahankan.

"Sudah cukup" ucap mean melepas kan pengait dari tubuh mereka.

Plan nampak di penuhi dengan mata berkaca-kaca menatap mean sendu, dengan butiran air yang mulai mengalir di samping mata plan yang entah mulai kapan mengeluarkan nya plan sendiri pun tak sadar "kau jahat mean, hancurkan aku mean, aku mohon, aku milik mu" mohon plan pada sosok mean dengan air mata yang kini membasahi pipi nya.

"A.. a baiklah baby jika itu mau mu" ungkap mean dengan sedikit menaikkan alis nya.

"Akh.... " Plan  berteriak ketika benda kenyal itu kembali berusaha menembus bokong nya.

"Mhhh shh ahhh sabar baby ku
hhh" ucap mean yang mulai kembali
menghentakan pinggulnya
mencari titik kenikmatan plan.

"Ahh akh! Nghh shhh mhhh AH
AHH! mhhh disana mean eunghh"
Plan  semakin kehabisan
akalnya. Lubang anusnya terasa
berkedut mengurut penis mean.

"Argh!! Shit!! Fuck this!!! Kau
sempit sekali sayang ahhh shhh"
ucap mean yang semakin gencar
untuk menghentakkan pinggulnya.
Bunyi kecipak menjadi semakin
dominant hingga membuat
Plan  terhuyung dan berguncang ketika mean semakin gencar menghentakkan penisnya.

"Fasterr shhh mean mhhh ahhh
aku hh mau keluarr ahh ahhh
mhhh eunghhh"

"Hhh bersama baby mhh" ujar
Mean yang semakin cepat
menghentakkan pinggulnya.

"NGHH Ahhhh ... ahhhh"

"AhH! Shit!! Nghh!"
Mean dan plan bersama
mengeluarkan cairan sperma.
Cairan plan membasahi
perut otot mean.

Mean segera melepaskan pengait tubuh mereka dan terbaring di samping badan plan yang kini tergulai lemas.

Plan yang merasakan ngantuk merambat matanya itu pun  langsung meninggal kan dunia yang di tempati nya ini bergegas menuju alam mimpi.

Sementara itu mean meninggalkan plan yang tergulai dan menuju kan langkah nya ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

TO MAKE LOVE ✓ Mean & Plan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang