1

3.6K 105 4
                                    

Cerita ini mengandung aroma aroma boys love (gay) buat yang nggak suka lebih baik tinggalkan..😂😂
.
.
Salam perfujoan
.
.
.

Plan adalah seorang mahasiswa di sebuah universitas besar di bangkok, plan kecil sendiri bukan seseorang yang hidup berkecukupan, dia harus memenuhi kebutuhan hidup nya sehari hari dengan kerja serabutan, semua jenis pekerjaan yang bisa dia lakukan akan dia terima.

Kini plan sudah menginjak semester ke3 kebutuhan plan semakin hari kian meningkat belum lagi plan harus memikirkan orang tua nya yang sekarang yang sudah jadi pengangguran, kini plan lah yang berperan menjadi tulang punggung keluarga nya menggantikan ayah nya yang kini hanya bisa terbaring di rumah nya akibat kelumpuhan yang di derita nya, plan tidak pernah menyangka nasip malang nya akan bertambah malang seperti ini.

Plan sendiri selalu percaya pada sebuah kata kata 'setelah hujan terbitlah pelangi' plan selalu menganggap kata kata itu nyata ada nya, seperti nasip plan saat ini walau pun di terpa berbagai macam beban Namaun plan sendiri percaya bahwa suatu hari ada sebuah kebagian yang menggantikan hujan itu, namu hingga kini plan sendiri belum menemukan kebahagiaan itu, perlahan plan mulai kehilangan rasa percaya akan ada nya kebahagiaan yang akan menghampiri nya.

Plan merasa setiap hasil kerja keras nya lenyap dalam sekejap, entah itu karena gajih nya yang terlalu kecil / kebutuhan hidup plan yang banyak hingga uang yang dia dapat habis dalam sekejap mata.

Plan hanya mampu mendengus dan bergumam kecil mengeluarkan beban pikiran yang menjadi unek unek di dalam hati kecil nya.
"Pekerjaan apa lagi yang harus ku kerjakan? Aku butuh pekerjaan yang menghasilkan uang banyak dalam waktu cepat mengingat hutang pho ku belum lagi mengingat pho kini sakit sakitan "

"Hah.... Bisa gila aku" plan tiba tiba berteriak menyalurkan semua emosi nya di sebuah gang sempit yang gelap menuju asrama nya.

Bagai tersenyak, memori otak plan mengingat sesuatu yang pernah memenuhi otak nya beberapa tahun lalu.

Flashback:

Plan nampak duduk diam di samping kelas bersama seorang sahabat nya, kini sudah hampir jam 5 sore tapi plan belum beranjak dari tempat duduknya itu, plan terlihat sangat frustasi akan hidup nya.

"Kau kenapa plan
Akhir akhir ini kau
Nampak setres.."

"Ayah ku di pecat pete
Dan dia kini tudak dapat bangkit"
Suara Plan sambil mengucek
Rambut nya kasar

"Bagaimana dengan
Sekolah mu plan apakah
Kau akan terus melanjutkan
Nya" pete terlihat
Khawatir dengan keadaan plan

"Untuk sekarang masih
Bisa pete tapi entah nanti
Ketika kebutuhan kita me
Ningkat" plan meraup
Wajah nya dengan kedua
Telapak tangan nya.

"Bagai mana kau bekerja
Bersama ku?"

Plan sontak terkejut dan
Menatap ke arah pete sambil
Membelalakkan mata nya
"Tidak" ucap plan tegas.

Plan tidak mau bekerja di tempat pete karena plan tau pete bekerja sebagai pemuas hasrat pria, plan merasa diri nya masih dapat mencukupi kebutuhan nya sehari hari dengan pekerjaan nya yang semrawut dari pada dia harus menjual tubuh nya ke pria hidung belang.

TO MAKE LOVE ✓ Mean & Plan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang