(1) From a Date to Death

24 9 68
                                    

Ada satu hal yang tidak mungkin di dunia ini. Memutar waktu,kembali ke masa lalu.

***

Gadis itu menatap pantulan dirinya di cermin bundar berukuran sedang yang ada di kamarnya. Perlahan ia mengoleskan lipstik berwarna pink pada birai manisnya. Ia sedikit merapikan rambutnya agar tertata lebih rapi. Ada rasa bangga dalam hatinya ketika melihat dirinya sangat cantik dan feminim untuk saat ini.

Manik cokelat itu kembali menatap pantulan dirinya lekat. Kedua sudut bibirnya terangkat menciptakan sebuah senyuman di wajah cantiknya. Ia mengambil sling bag nya kemudian beranjak keluar kamar.

"Mau kemana Cha?" Sebuah suara menginterupsi Echa yang sedang berjalan mengendap-endap dari arah kamarnya.

"A-ah itu anu aku mau nge date kak!" Ucap Echa terbata ketika sepasang tatapan tajam menatapnya.

"Sama siapa?" Kakaknya kini berkacak pinggang. Sepertinya ia akan mengomel lagi.

"Riko."

"Gak! Kamu gak boleh pergi!" Icha yang merupakan kakak kembar Echa mulai melangkahkan kakinya mendekati Echa.

"Ck! Gausah ikut campur urusan aku deh kak! Aku tuh cuma mau nge date aja kok! Lagipula aku jarang main keluar rumah!" Echa memutar bola matanya malas.

"Bisa gak turutin omongan kakak sekali aja?! Kamu tuh gak pernah dengerin apa kata kakak!" Dengan nada membentak Icha menatap adik kembarnya tajam. Ia mulai tersulut emosi.

"Pokoknya aku mau tetep pergi!" Echa tidak mau kalah dan balik membentak Icha. Bukannya Echa tidak mau mendengarkan perkataan kakaknya,tetapi ia tidak mau membiarkan dirinya kecewa setelah persiapan kencan yang disiapkannya sedari tadi ditambah lagi ia tidak ingin membuat Riko kecewa karena mereka tidak jadi kencan.

"Kenapa sih aku harus punya adik kembar kayak kamu?" Ucap Icha berbisik kepada dirinya sendiri,namun hal itu masih bisa didengar oleh Echa.

Echa geram. Ia menghentakkan kakinya keluar rumah. Tidak peduli dengan teriakan kakaknya yang memanggil tanpa mengejar dirinya. Jujur saja,saat ini Echa mengharapkan jika kakaknya berlari mengejarnya saat ia pergi. Namun pada kenyataannya tidak,kakaknya hanya berteriak tanpa mengejarnya.

Kecewa,sudah pasti.

Echa tidak menyangka kakaknya akan mengatakan itu. Meskipun ia berbisik,tapi Echa bisa mendengarnya. Hatinya perih merasakan sakit karena kecewa.

Sinar matahari kini mulai meredup menampakkan jingganya yang indah sesaat. Echa menenggelamkan wajahnya pada setir mobil. Terkesan egois memang,ia membantah kakaknya hanya demi sebuah kencan. Tapi inilah yang terjadi sekarang.

Sebuah mobil mewah berwarna merah maroon mengkilap yang dikendarai oleh Echa pun melaju dengan kecepatan sedang. Manik cokelat nya kini fokus pada jalanan.

***

Matahari kini tidak menampakkan sinarnya lagi, digantikan oleh bulan yang bersinar terang diantara jutaan bintang di langit malam.

Beberapa bunga berwarna-warni nan segar ikut menghiasi indahnya malam ini. Udara malam yang sejuk dan lampu-lampu tumblr di sepanjang taman menambah suasana romantis bagi sepasang kekasih di sana.

"Hai! Maaf,nunggu lama ya?" Echa melambaikan tangannya kemudian duduk di bangku taman bersama Riko.

"Enggak kok. Santai aja,gue juga baru nyampe." Balas Riko tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TARGANDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang