~7 [Ashar fazril]

65 18 0
                                    

"Wait tiba-tiba gw inget sesuatu."

"Kyra!!,"panggil seseorang.

Yang seketika membuyarkan lamunan gw,"Ha!? Kaylie!!"

"Kangennnn!!" serunya sambil meluk gw seerat mungkin.

"I..iya kay,tapi lepasin dulu bisa gak?gw gak bisa napas," saut gw berusaha ngelepas pelukannya.

"Ehh..sorry sorry. Parah kangen banget raa."

"Utug utug utug,emang ngangenin si gw. Btw gw nyampe.."

"Kemarenkan,"

"Hooh,jam.."

"10"

"I-iya,ma.."

"Lam," cengirnya.

"Eh?tau dari mana lo?" tanya gw kesel.

"Emak lo lah,pas lo pergi sama ka mila gw main kerumah lo. Eh btw selamat woi udah jadi depar," sautnya sambil menyalimi gw semangat.

"Depar?"

"Ade ipar dasar. Lemotnya ga berubah,padahal ketara banget singkatannya," ledeknya.

"Lagian ngapain disingkat-singkat," balas gw memutar bola mata gw kesel.

"Terserah gw. Jalan-jalan yukk,hari ini lo harus fulltime sama gw gak mau tau," ketusnya.

"Hemm," jawab gw singkat.

"Eh btw lo masih suka chatan sama kaka leader itu?" tanyanya yang sambil berjalan hampir sejajar dengan gw.

"Hm..kita jalan-jalannya deket komplek rumah doang nih?gila udah beda banget sekarang perumahannya," ujar gw mencoba mengalihkan.

"Iyalah,eh jangan coba-coba ngalihin pembicaraan ya. Chatan nyampe mana aja lo?"

"Ah..baru inget. Rumah sakit tadi itu kan tempat dimana gw pertama ketemu setelah sekian lama sama ka zayn dan terakhir kalinya juga waktu dariel kecelakaan dulu. Gak berubah furniturenya ya," -batin gw.

"Kyra?ngelamun mulu dih,"

"Ha?Gak nyampe mana-mana kok."

"Gak mungkin,masa gak ada perkembangan sama sekali setelah 3 tahun lebih lamanya."

"Yaa..sejauh ini cuman jadi temen curhatnya."

"Pfft..temen curhat?" tawanya kecil.

"Dih kenapa?"

"Cuman temen curhat?gileee gann.. emang dia gak open heart apa?maksudnya gak mulai nyari pendamping gitu?dia kan udah tua."

"Yaa..mana gw tau. Gak setua yang lo bayangin kali. Lagian gak rugi juga kok jadi temen curhatnya,jadi lebih tau kepribadiannya yang seru,serius, pekerja keras terus pinter lagi dan justru malah jadi lebih sering chatan." jelas gw.

"Caelah...jadi banyak tau tentang dia aja,btw dia belum tau perasaan lo?"

"Gak!" Tangkas gw.

"Ha?!gak apaan?"

"Gak boleh tau dan jangan sampe tau."

"Lah gimana mau jadi lebih dari sekedar temen curhat kalo lo gak ngutarain perasaan lo selama bertahun-tahun itu?"

"Gak mau keliatan ngejar-ngejar," ucap gw dingin.

"Idih-idih,itu nyindir gw?"

"Dih lo ngerasa?pfft...maaf deh," kekeh gw.

"Dasar. Utarainlah,mau gw bantuin?"

"Kagak."

"Siapa tau kalo dikasih tau perasaan lo,tau-taunya dia juga ngebales perasaan lo?nah jadi jodoh kan,"

Imamku Atau Makmummu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang