Cerpen 1. GANBATTE!!!

34 3 3
                                    

Hallo semua...
Kenalkan namaku Nads Astri dan aku adalah anak ke-2 dari 5 bersaudara.

Disini akanku ceritakan bagaimana perjuanganku dalam bertahan ditempat ini.Inspirasiku adalah ibuku, dia adalah orang yang sangat spesial bagiku, dia adalah semangatku dalam hidup ini, dia juga adalah alasan aku bertahan disini dan dia adalah guru terbaik yang pernah ada.

Terkadang aku ingin memeluknya walau ketika aku berada didekatnya dia seolah jijik melihatku.Aku selalu ingin membuatnya bangga namun dia selalu mengatakan aku tidak berguna dan dia selalu aku buat kecewa.

Berapa kalipun aku mencoba membuatnya bangga tetap saja dia selalu kecewa dan kecewa padaku, aku selalu menyusahkannya dan tidak pernah membantunya.

Setiap kali aku ingin membuatnya bahagia dia malah semakin menderita, aku adalah orang yang paling tidak berguna.Tapi aku takan pernah menyerah walau harus kulalui banyak hal yang menyedihkan tetap aku takan menyerah sampai ibu bilang bangga memilikiku, keluargaku bangga memilikiku dan semuanya bangga punya aku.
Walau itu semua tidak akan pernah terjadi.

Hari ini akan aku buktikan kepada dunia bahwa anak-anak broken home tidak semuanya brandalan, tidak semuanya mengerti akan tawuran, keluyuran malam dan hal negatif lainnya.Tapi didalam buku ini akanku buktikan semua anggapan mereka salah! Akan aku buktikan bahwa anak-anak korban perceraian bisa meraih mimpi malahan bisa seperti anak-anak dari keluarga yang lengkap.

Akanku buktikan semuanya dan untuk kalian yang berasal dari keluarga yang sama sepertiku ingatlah 'Mungkin sekarang kalian terluka tapi jadikan luka itu sebagai semangat untuk meraih mimpi kalian dan jangan dijadikan alasan untuk semakin jauh tertinggal, kawan aku dan kamu tidak mempunyai perbedaan yang jauh. Kita terlahir dari luka yang akan menghasilkan bahagia, percaya atau tidak kita akan berhasil'

Saat ini aku bersekolah disekolah umum dikota bandung dan sebagai bukti pada dunia bahwa anak sepertiku bisa berhasil. Aku sekarang ikut berpartisipasi dalam berbagai ekstrakurilikuler disekolah seperti Osis aku memiliki jabatan sebagai seksi sastra dan budaya, aku juga aktif dalam rohis dan dirohis ini lah aku belajar bahwa manusia akan dinilai dari amal nya bukan latar belakang nya.

Aku pun sering menghadiri acara-acara kajian dan mereka mengira keluargaku baik-baik saja, sungguh kebohongan belaka.

Semua kepalsuan itu aku lakukan agar orang tidak melihatku sebagai orang yang asing.

"Sudah nads sudah"

"Maaf kak tia aku terbawa suasana"

Sejak kecil aku tidak pernah mengenal apa itu kasih sayang, temanku terlalu malu berteman denganku, hanya kesendirian yang tak pernah lelah mengikutiku, orang yang harusnya memberi kebahagian padaku malah menanamkan derita padaku.

"NADS KAU HANYA BISA MENYUSAHKAN!" Dia membentakku ketika aku baru pulang sekolah.
"Ma..ma..maaf" hanya lirihan tertahan yang bisa terucap.
"NADS KAU INI SANGATLAH TIDAK BERGUNA! GAK BERGUNA HIDUP PUN!" Bentaknya ketika aku sedang bercerita tentang rasa sakitku kepada akunku yang lain.

Mungkin gila tapi dengan bercerita pada akun media sosialku yang lain aku merasa baik—Jauh lebih baik, itulah kenapa aku selalu mempunyai 2 akun media sosial untuk terhubung dengan teman dan 1 lagi untuk melampiaskan kekecewaanku saat itu.

Semua rahasiaku, semua rasa sakitku, semua hal tentangku ada disana dan tidak akan ada yang tau.

"DASAR LEBAY! NANGIS AJA TERUS!" Tuhan aku tidak tau harus apa kecuali memohon dan berdoa padamu, tolong sabarkan aku, kuatkan aku.

Rasa sedihpun datang dan membuatku lari kedepan cermin yang memantulkan luka dihati, terkadang aku hanya bisa menangis disana dan menikmati tangisan dicermin sambil berusaha memberikan senyum.

Bukan Untuk Kau bacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang