9. What I Can Do?

579 65 5
                                    

















🌴Happy Reading🌴
















Sehun buru-buru mendorong pintu. Mengejutkan dua insan di dalam sana, terutama sang istri. Lisa gelagapan, berusaha mencari cara agar wajahnya bisa tertutupi kembali. Namun nihil.

Manik pemuda Oh itu menajam. Jaehyun yang berada di sampingnya hanya menatap semua orang, tak banyak bertingkah. Berbeda lagi dengan Seulgi, yang tertawa sinis.

It's a jackpot, right? batinnya.

"Lis..." Sehun memanggil tegas. Dan hal tersebut sontak membuat Lalisa mendongak mau-tak mau. "Kau... Kenapa?"

Ia terpaku. Sekarang, Lisa bagaikan maling yang tertangkap basah tengah mencuri. "I-I'm fine. N-nothing wrong," ucapnya gugup. "J-just make up."

Sehun berdecih. Lisa kira ia bodoh? pikir pria itu. "Jadi ini alasanmu menggunakan masker?" Ia beralih pandang pada langit-langit. "Bahkan ketika tidur di kamar kita, kau juga menggunakannya."

Lisa menunduk. Entah mengapa hatinya berdenyut nyeri mendengar penuturan Sehun. Tapi ia tetap mengembangkan senyum. "Aku baik-baik. Jangan khawatir."

"Kau ingin menambahkan sesuatu, Seulgi?" tanya Sehun tanpa berminat menanggapi Lisa sedikit pun. Ia muak, sungguh. Tak bisakah Lisa jujur? Walau hubungan mereka merenggang, Sehun masih suaminya.

Seulgi melipat tangannya di depan dada. Memperlihatkan kesan angkuh. "Katakan dulu kapan kalian akan bercerai. Maka aku akan membongkar semuanya pula."

Jaehyun membulatkan mata. "Kau gila, Kang Seulgi," ujarnya penuh penekanan. "Licik!"

"Heh, kau tidak usah sok suci! Kau pasti menginginkannya juga, kan, agar dapat bersama Lisa?" Seulgi membela diri. "Oh, aku lupa. Kau hanya sepupu Lisa, ya. Kkk~" Ia tertawa, seolah barusan adalah lelucon yang sangat lucu.

Lisa memejamkan netranya. Dan Sehun, terdiam tak percaya.

Gigi Jaehyun gemeretak. Ia ingin sekali memberikan bogeman mentah pada Seulgi, jika saja tak mengingat kalau dia wanita.

"Jung Jaehyun, putra dari Jung Yunho---kakak ipar Kwon Jiyong, sekaligus paman Lalisa. Bagaimana? Fakta yang menarik, bukan?"

Jaehyun melangkah maju, hendak menghampiri Seulgi.

"Kau ketahuan Lalisa." Seulgi tak takut pada Jaehyun. Ia malah mengangkat sebelah alisnya, seraya menyeringai setan. "Ada apa, Jaehyun? Kau mau apa? Memukulku? Menamparku? Menjambakku? Silahkan. Dengan senang hati."

Sementara itu, Sehun memandang ke arah Lisa nanar. Ia, kecewa. "Kau membohongiku, Lis?"

Yang ditanya tak menjawab. Sehun lantas berjalan mendekat. Mengusap surai Lisa lembut, dan sukses menyentak gadis berponi tersebut.

"Kau mau menjelaskan? Setidaknya agar aku tidak salah paham," kata Sehun. "Kau... Benar-benar tak apa?"

Lisa membalas tatapan Sehun. Ia paham sang suami merasa terluka, namun ia sendiri lebih merasa begitu, kala manik Sehun bertubrukan dengan miliknya. "I'm okay."

"You're not, Lis."

"Beritahu aku, apa yang bisa aku lakukan? Dalam situasi seperti ini, apa yang bisa kulakukan?"

Sehun bungkam.

"Tidak ada, Hun." Lisa tersenyum getir. Ia harap, Sehun dapat mengerti.

Wanita itu mengelus hangat pipi Sehun. Matanya memanas. Waktu sudah berlalu lama, dan ia baru menunjukkan sisi Lalisa yang sebenarnya lagi sekarang.

Finally Now || Hunlice ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang