Happy Reading^^
KeramaianPanas hati dan pikiran
Harus sabar walau banyak makanan.
Itu yang Seokjin rasakan saat ini. Apalagi saat Seokjin tak sengaja mendengar gosip dari para lambe orang-orang disekitar nya. Rasanya Seokjin ingin terbang saja meluncur ke rumah nya.
Sebenarnya ia tak masalah ketika ibu mertua nya menyuruh Seokjin untuk menghadiri arisan perusahaan menggantikan nya. Namun jika tau seperti ini, Seokjin lebih memilih menolak halus permintaan sang ibu mertua bukan?
Karna Jungkook baru saja di nobatkan sebagai ahli waris, maka sang ibu mertua meminta Seokjin beradaptasi dengan lingkungan para kolega bisnis nya. Agar terbiasa seterusnya.
Seterusnya?
Oh tidak!
Cukup kali ini saja!
"Kenapa Jungkook harus menikahi pria itu sih? Bukankah lebih baik jika ia menikahi putri ku?"
"Benar. Putriku juga jauh lebih cantik, putriku akan terlihat sangat cocok jika menjadi penerus keluarga Jeon itu"
"Apa Ny. Jeon tidak berpikir panjang tentang pernikahan anaknya? Bisa-bisanya ia menikahi anak nya dengan seorang pria. Susah untuk pria bisa hamil dan menghasilkan keturunan sendiri, apa mereka mau berhenti berkembang biak?"
"Berkembang biak apanya? Jangan bicara yang tidak-tidak mereka keluarga Jeon, jangan samakan dengan keluarga Kambing"
Sekiranya begitulah kata-kata yang didengar oleh Seokjin
Dasar !! Setidak nya kalau ingin membicarakan orang lain. Pelankan suaramu !!
"Jangan dengarkan mereka Jin-ssi" Ucap pria jakung bernama Chanyeol
"Benar, mereka orang tua yang masih terlalu kolot, mereka tidak tahu bahwa pria juga bisa hamil, yaa.. walau memang sedikit susah" Ucap Kyungsoo
"Tak begitu susah jika kau rajin melakukan nya. Pastikan sering-sering parkir didalam" Ucap Jongin menambahi
"Benar. Jongin juga menikah dengan pria, dan sekarang istri nya tengah hamil. Kau bisa mengikuti sarannya" Ucap Vernon
Seokjin menggaruk tengkuk nya, ia sedikit canggung dengan pembahasan mereka saat ini.
Apakah ini layak dibahas seolah menjadi bahan diskusi?
Seokjin masih kepikiran dengan omongan para orang-orang yang terus saja berandai-andai menjodohkan anak mereka dengan suami nya.
Hati nya semakin panas ketika mereka membahas masalah keturunan.Seokjin pulang saja!
Lebih baik!
.
.
."Kamu udah pulang?" Ucap Jungkook membuka pintu rumahnya menyambut Seokjin
Seokjin tertawa, kemudian ia ambruk kedalam pelukan Jungkook. Matanya terlihat sayu, bahkan Seokjin tak mampu berdiri menopang tubuhnya.
"Jin.. Kamu mabuk?"
Iya Seokjin nya mabuk
Tumben kan?
"Siapa yang antar kamu pulang Jin?"
"Taehyung"
"Mwo? Kenapa pulang dengan Taehyung? Seharusnya kamu menghubungiku Jin. Kan aku bisa jemput kamu"
Seokjin kembali tertawa kemudian ia memukul-mukul wajah Jungkook pelan "Kenapa sih kamu harus lahir dengan wajah tampan ini hah?" Ucap Seokjin melantur tidak nyambung
"Kau tidak senang punya suami tampan seperti ku?"
"IYAA !! AKU TIDAK SENANG" Pekik Seokjin tiba-tiba, membuat Jungkook sedikit kaget
"Mulut-mulut mereka semuaaa... nya menyebut nama Jungkook, Jungkook daan.. Jungkook"
Jungkook menghembuskan nafas nya pelan "Jadi kau mabuk karna omongan mereka?"
Seokjin menganggukkan kepalanya lesu tiga kali.
Jungkook terkekeh, kemudian ia menarik hidung Seokjin untuk masuk kedalam rumah.
"Yaak!! Kenapa kau menarik hidung ku" Rengek Seokjin, yang aneh nya Seokjin tetap mengikuti Jungkook berjalan ke arah kamar mereka yang terus menarik hidung nya.
Jungkook kemudian mendudukan Seokjin di tepi ranjang mereka, mengambil sebaskom air dan 2 handuk kering.
Jungkook merendam satu handuk itu dan mengusapnya ke bagian kaki, tangan dan leher Seokjin.
"Kamu mabuk, terlalu repot kalo harus mandi. Setidaknya harus kena air sedikit supaya badan kamu gak sakit besok pagi"Seokjin mengangguk-angguk lucu melihat Jungkook yang berlutut membersihkan kaki nya.
"Jung" Panggil Seokjin yang disahuti Jungkook oleh dengungan
"Hamili aku"
"MWO??" Teriak Jungkook yang sontak memundurkan kakinya selangkah
Semenjak kapan mulut Seokjin jadi bar-bar gini?
"Kamu tau?, Seorang pria itu susah untuk hamil, kamu menyentuhku satu.. dua.. tigaa.. cuma tiga kali semenjak dua minggu kita menikah" Ucap Seokjin sambil menunjuk keempat jari nya di depan wajah Jungkook
Jungkook mengatupkan satu jari Seokjin "tiga itu seperti ini" Ucap nya terkekeh
"Iya aku tau!! Hhh.. Bukankah kita harus sering melakukan nya agar bisa berkembang biak?"
"Berkembang biak?"
Seokjin mengangguk "Mereka bilang seperti itu" Ucapnya sambil tersenyum tidak jelas.
Ahh Jungkook paham sekarang, baru pertama kali Jungkook melihat Seokjin yang mabuk berat seperti ini, dan ini semua karna ucapan-ucapan orang di acara Arisan perusahaan.
Lain kali Jungkook tak akan mengizinkan Seokjin untuk pergi kesana lagi tanpa nya.
"Tidurlah"
"Eeh, kamu gak mau?" Tanya Seokjin mengerjapkan matanya lucu
Please! Kenapa dia terlihat semakin lucu saat sedang mabuk seperti ini
Jungkook menghirup nafasnya dalam "Kamu lagi mabuk Jin, mending kamu istirahat, aku gak mau ya buat badan kamu makin sakit nantinya"
Seokjin menghela nafasnya kecewa, "padahal aku kuat" Ucapnya sambil menunduk lesu
Jungkook meletakan telunjuknya di jidat Seokjin agar kepalanya terangkat menatapnya, kemudian mendorong kepala itu pelan sampai Seokjin terbaring di ranjang mereka.
"Udah. Tidur aja, jangan minta aneh-aneh pas lagi mabuk. Besok pagi aja"
Seokjin menatap kearah langit-langit kamarnya sambil terkekeh "Kamu udah janji ya.."
"Kita lihat aja besok" Ucap Jungkook kemudian pergi melangkah keluar kamar meninggalkan Seokjin yang sudah menutup matanya pergi ke alam mimpi.
Sok-sok an nantangin, lihat aja besok siapa yang minta berhenti duluan.- Jungkook
.
.
.Tbc
Jangan lupa vote dan comment^^