3. Baby Face: Laksana Kuku Dengan Daging

25 7 0
                                    

Diketik oleh STEVANYLA
Terdiri dari 2398 kata

Cerita ini adalah fiksi.
Nama wilayah, kota, dan negara hanyalah imajinasi penulis.

Bijaklah dalam memilah bacaan. Jangan meniru adegan yang berada di dalam cerita ini.

 Jangan meniru adegan yang berada di dalam cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laksana Kuku Dengan Daging

Aku menghampiri Veddar yang sedang minum sprite di ruang tamu, duduk di atas sofa seraya memainkan ipod-nya.

"Heh." Aku menendang sofa. Veddar menoleh sekilas, lalu kembali fokus memelototi ipod miliknya.

Aku mendengus kesal. Hacker mesum yang satu ini, kalau sudah memegang ipod kesayangannya itu tidak akan menggubris perkataan orang lain dan seolah sedang berada di dunianya sendiri. Bahkan ada kebakaran atau gempa bumi saja, Veddar akan tetap fokus dengan ipod-nya itu. Ck, ck.

Aku memutuskan memainkan ponsel. Menunggu sampai Veddar selesai dan kembali ke dunia fana ini. Palingan sekitar satu jam. Lumayan lama memang, tapi harus bagaimana lagi?

"Ada apa?"

Aku tersentak kaget, mendengar suara Veddar yang serak. Baru aku ingin membuka aplikasi instagram. Aku meletakkan ponsel ke atas meja. Ternyata Veddar telah selesai dengan benda kesayangan putihnya itu, sekarang dia sedang memakan popcorn. Veddar memang aneh, padahal dia tidak pernah menonton film di bioskop, tapi dia suka sekali mengemil popcorn. Entah kenapa dia jadi tergila-gila dengan popcorn yang rasanya asin itu.

"Woy." Veddar melemparkan satu butir popcorn yang mengenai celanaku yang mahal, ini merupakan satu dari lima celana mahalku. Yang saat membelinya membuatku meringis dan terus memandangi buku tabungan. Ini semua gara-gara Suzuya yang waktu itu meminta ditemani ke mall dan malah mengajakku ke toko celana pria. Aku akan selalu mengingat kejadian itu, aku tidak akan pernah mau lagi diajak Suzuya ke mall.

Bukannya pelit. Aku hanya menghemat. Mencari uang itu tidak mudah. Mendingan uangnya dipakai untuk membeli makanan, minuman, atau berlibur. Daripada untuk membeli pakaian mahal dan bermerk, pakaian yang harganya biasa saja banyak, ya, minimal dibawah lima ratus ribu.

"Ada apa, Paijo?" teriakkan Veddar membuyarkan lamunanku. Dia ini, ya, suka sekali memanggilku Paijo. Namaku bukan Paijo! Aku punya nama, diganti-ganti seenaknya.

"Kau sudah menemukannya belum, Mesum?" Aku nyolot. Wajah lelah dan kurang tidur Veddar berubah seketika, dia menyengir lebar. Hm, aku sudah tahu jawabannya.

"Belum." Veddar menggaruk kepalanya. "Lagian kau ada-ada saja. Cuma ngasih gambar yang wajahnya dari samping. Setidaknya kau tahu siapa namanya."

Cute But PSYCHO (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang