pénte : fall in?

634 76 4
                                    

5 : 637

Pulang sekolah, Jeno langsung menancap gasnya menuju rumah pamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pulang sekolah, Jeno langsung menancap gasnya menuju rumah pamannya. Siapa lagi kalau bukan Kim Doyoung.

Dia sudah lama nggak bertemu sama Dobby, itu panggilannya karena ayah dan anak ini diberi nama yang sama.

“Woah! Papa ada capa ini!”

Jeno tersenyum. “Nggak tau tuh, abang mau main sama papa bukan sama Dobby.”

Dobby cemberut. “Abang nggak boleh gitu! Abang hayus main sama Dobby!”

“Ada apa ini ribut ribut?”

“Eh, aunty. Mau ketemu uncle tapi sama Dobby nggak boleh nih,” adu Jeno.

Sejeong berdecak. “Dobby, abang mau ketemu papa entar aja ya mainnya?”

“Nggak mau, ma! Dobby mau main sama abang Jeno!” pinta Dobby sepertinya tidak dapat di ganggu gugat.

“Yaudah, ayok main tapi abang mau ngobrol sama papa dulu.” ajak Jeno langsung menggendong Dobby.

Dobby memekik senang. “YEAY! AYOK ABANG KITA MAIN MOLOPOLEY!”

“Yah.. Jen.. Maaf ya kalo Dobby ganggu?” ucap Sejeong.

Jeno menggeleng. “Nggak apa apa, Jeno ke dalam dulu ya aunty.”

Rumah ini juga bisa dibilang seperti rumah kedua Jeno karena dia sering berkunjung kesini setiap waktu.

Mencari Doyoung sambil berlari larian menggendong Dobby di punggungnya, akhirnya dia menemukan Doyoung di dekat kolam renang.

“UNCLE!”

“PAPA!”

Doyoung tersentak. “Dobby... Turun itu abangnya baru pulang sekolah kasian capek.”

“Nggak mau! Ayok abang lagi!”

“Abang mau bicara sama papa, Dobby turun dulu ya?” Jeno menurunkan Dobby dengan hati hati.

Bocah empat tahun itu mendengus kecil kemudian mengangguk. Mungkin dia tau abangnya mau berbicara serius dengan papanya.

“Ngapain kamu kesini? Entar dicariin daddy kamu jam segini belum pulang.” omel Doyoung.

Jeno tersenyum miris. “Setiap Jeno pulang aja daddy belum pulang.”

Doyoung tertegun. “Ekhem, tapi jangan lama lama disini ya? Entar uncle kena semprot Jaehyun.”

“Kenapa harus uncle yang kena, bukannya Jeno?” sarkas Jeno dingin.

“HEH! UNCLE SENDIRI MALAH DI SEMPROT KAMU INI!”

“YA UNCLE BIKIN KESEL!”

“Terus sekarang kenapa? Ada yang sakit? Atau sekolah? Atau apa?” Doyoung melempar banyak pertanyaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hiraeth : jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang