2•

5 2 0
                                    

Gue pulang bareng reval aja ya.." zelline mengeluarkan puppy eyes nya memohon kepada dion.

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit lalu namun zelline balum pulang,ia bersikukuh ingin pulang bersama reval.Sudah berapa kali zelline membujuk dion agar mendapat ijin tapi pria itu malah diam dengan muka datarnya,sama halnya seperti yang dilakukan reval.

"Yon gue pulang bareng reval ya,gue janji kok gak pulang malem.Plis ya pliss.." zelline menyatukan kedua tanganya,wajahnya ia buat seimut mungkin.Tapi,dion tetap dion yang akan teguh pada pendirianya.Ia meraih tangan zelline,menarik gadis itu lalu mengangkatnya keatas motor.Zelline hanya diam,gadis itu cemberut.

"Berangkat sama gue pulangnya juga sama gue,lagian gue gak percaya lo bakal inget pulang kalo sama reval" ujar dion sinis.

Zelline jika sudah disatukan dengan reval maka keduanya takan ingat waktu.Mereka akan pergi bermain kemanapun dan akan berhenti,itupun harus ada yang mengingat kan jika tidak mungkin mereka takan pulang.

Zelline mengerucutkan bibirnya,kedua tanganya terlipat didepan dada,pandanganya mengarah kearah lain.

Dion menghela nafas,ia memakai helmnya dan memakaikan helm zelline kekepala gadis itu,setelahnya dion bergegas pulang.

"Reval nanti main kok,gak usah cemberut gitu." dion membuka pembicaraan, suaranya agak keras karna kebisingan jalan raya.

Zelline mendelik sinis.
"Yakin lo?" teriaknya.

Dion mengangguk.
"Iya gue yakin,reval sendiri yang bilang ke gue."

Senyum zelline merekah,ia tak perlu merencanakan untuk kabur lagi.Ya memang tadinya ia berniat kabur dari rumah dan anak anak untuk menemui reval,tapi ternyata pria itu akan datang kerumah otomatis rencana tadi zelline hapus dari kepalanya.


Sampai didepan rumah.Dion memarkirkan motornya.Setelah melepas helm ia menatap heran sekumpulan motor yang asing dimatanya,dan juga mobil sport putih yang terparkir.

"Motor siapa nih yon?anak anak gak pada ganti motor kan?" tanya zelline yang juga sama bingung nya dengan dion.

"Gak tau,masuk aja yuk kita liat." zelline mengangguk, mengikuti langkah panjang dion dari belakang.

Sampai didalam rumah,lebih tepatnya diruang tamu keduanya terdiam dengan raut muka terkejut yang sangat kentara.

"KETUA!!"

Dion maupun zelline berlari menghampiri pemuda tampan yang duduk tenang sembari tersenyum kearah keduanya.

Zelline tak bisa menahan rasa rindu nya langsung saja masuk kedalam pelukan hangat pemuda tadi. Ia menangis kecil,pelukanya mengerat dan menyembunyikan wajahnya didada bidang pria yang dipeluknya.

"Apa kabar ray?" pemuda itu membalas pelukan zelline.

Zelline melepas pelukanya,menghapus airmata lalu tersenyum senang.
"Gue baik ketua!Lo sendiri?" tanya zelline khawatir. Pemuda yang dipanggil ketua tersenyum.

"Gue baik kok,lo gak liat ya kalo gue sehat gini"

Zelline tertawa dan mengangguk.

Dion yang dari tadi diam ikut mendekat,memeluk pemuda tadi sebentar.
"Lo kapan baliknya ketua?kok gak ngabarin gue" zelline mengangguk kecil.

Pemuda yang dipanggil ketua itu terkekeh melihat kedua bawahanya.
"Sengaja,biar kalian kaget trus bisa meluk gue"

Dion mendelik,berbeda dengan zelline yang cemberut.Kemudian dion tersadar,ia belum menanyakan tentang kendaraan diluar rumah.

"Bdw yang diluar itu motor sama mobil siapa?" tanya dion.

Ketua itu tersenyum sombong,ia duduk lagi disofa merah yang empuk.
"Itu punya temen temen gue,hadiah dari pak rian"

Dion membelalakan matanya.Ia akui motor itu bagus dan keluaran baru,ternyata itu hadiah.

"Ketua keren,ajarin gue juga ya biar bisa dapet misi kek gitu" ujar zelline penuh semangat.Sudah lama ia memang menganggumi ketua kelompoknya.Pemuda itu sangat pintar,baik dan bijaksana.Zelline sangat ber syukur mendapat teman seperti nya.

Defanno Rafan Dzuljino,atau biasa disapa rafan.Rafan adalah ketua kelompok 'hydra',kelompok gangster yang merangkap sebagai detektif bayaran.Rafan masih anak sekolah sama seperti zelline dan yang lain,namun ia sangat berbakat dalam hal apapun membuatnya sangat disegani dan dihormati bawahanya.Rafan sendiri sudah dianggap bawahanya sebagai panutan dan orang yang harus dihormati.

Beberapa bulan lalu rafan diberi misi oleh seorang pria bernama adrian,ia disuruh mencari dan membawa penyelundup obat terlarang.Rafan tidak pergi sendiri,ia membawa beberapa temanya.

"Gimana sekolah lo ray,katanya Lo pindah ke sma mars?" tanya rafan.Zelline baru saja turun dari kamarnya langsung duduk disofa bersama anak anak yang lain.

Rata rata kelompok hybrida diisi pria dan hanya zelline perempuan,sendirian.Namun ia tak perlu mengkhawatirkan apapun,toh teman temanya baik.Mereka bahkan menganggapnya sebagai adik kecil yang manja.Tak jarang zelline suka dimanjakan.Mereka juga menghormati zelline seperti menghormati rafan.Ya karna posisi zelline sebagai wakil ketua dan tingkatnya sama dengan rafan,sang ketua.

"Ketua tau gak,gue sebangku sama reval." ujar zelline diiringi senyuman.Rafan terkekeh.

"Masih suka ya sama reval,hm?" goda rafan.Semua anggota hydra memang tau zelline yang sangat menyukai reval,termasuk reval sendiri.

Zelline menggeleng.
"Enggak kok,gue udah move on sejak dia pacaran sama buketos sekolah lama gue"

"Loh reval masih pacaran sama salsa?" tanya rafan.Ia baru tau reval si manusia es bisa tahan pacaran selama beberapa bulan,biasanya reval bertahan selama beberapa minggu atau satu bulan.

Zelline mengangguk.
"Iya,gak nyangka kan reval bisa tahan pacaran selama 6 bulan,dan ini bulan ketujuh mereka pacaran" jelas zelline.

Rafan mendekat,duduk disamping zelline lalu merangkul bahu gadis itu.
"Lo dah move on kan,gak usah sedih.Cowok masih banyak kok yang nganggur,kalo lo mau lo bisa get salah satu dari mereka" tunjuk rafan pada kumpulan pria yang sibuk menonton tv dengan mengunyah beberapa camilan.

Zelline menggeleng, menatap tak suka kumpulan pria itu.
"Mending gue nyari cowok lain aja,cowok disini pada playboy.Ntar gue diselingkuhin"

Rafan tertawa.
"Kalo mereka selingkuhin elo,lo tinggal hajar aja lah."

Zelline kembali menggeleng.
"Lagian mereka udah kayak abang gue."

Rafan mengangguk,mengelus kepala zelline penuh sayang layaknya saudara.Bagi rafan zelline adalah adik kecilnya yang manis,dan ia sangat menyayangi zelline.

"Gue tidur dulu ya ketua,besok harus sekolah ntar telat.Good night ketua.." zelline berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Kamar zelline terletak dilantai atas rumah,sedangkan anak anak yang lain dibawah meski ada beberapa yang kamarnya diatas.

Rumah yang selalu disebut zelline bukanlah rumahnya.Tempat itu adalah markas tempatnya berkumpul dan bermain.Markas hydra memang sebuah rumah yang sudah lama tidak diisi.Rumahnya besar dan ada beberapa kamar kosong.

Rafan sudah merenovasi rumahnya hingga nampak lebih besar dan lebar, tujuanya agar anak buah dan teman temanya bisa tinggak dan berkumpul bebas disini.Rafan tidak mengeluarkan dana sendiri.Ia berpatungan dengan kelompoknya dan membangun sebuah markas yang nyaman layaknya rumah.

***

Melnas RozesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang