3•

4 1 0
                                    

Zelline bangun woy!!Dah siang nih!".

Zelline bergumam,membuka matanya perlahan sesekali mengerjap karna cahaya matahari menusuk mata.Gadis itu menoleh,melamun menatap jam kucingnya yang berdetak.Zelline masih diam,kesadaranya belum pulih total.

" jam 7 ya.."gumamnya.

Zelline menutup mata lagi,namun matanya tak bisa menutup. Gadis itu mengucek mata,kembali melirik jam kucingnya.
"OMAYGAT UDAH JAM TUJUH!!"

Zelline berlari kencang bersama handuk dan seragam nya menuju kamar mandi.Cukup beberama menit zelline sudah rapi dengan tas dan make up tipis diwajahnya.Zelline segera turun untuk sarapan.

Sret

Zelline menarik kursi kosong disamping dion. Decitan kursinya membuat atensi para penghuni meja menoleh,mereka menyapa zelline bersama senyuman kecil.

Zelline dengan cepat mengoleskan selai keroti nya,lalu meneguk habis susunya.
"Ketua,gw berangkat ya.Ayok yon!"zelline berlari kedepan pintu membawa sepatunya bersama selembar roti dimulut.

Dion mengekor dibelakang,ia memakai sepatunya lalu pergi mendahului zelline menaiki motor.

Selesai memakai sepatu zelline langsung berlari menghampiri dion.





Zelline dan dion berjalan berdampingan menuju kelasnya.Ralat maksudnya bukan berjalan tapi berlari. Waktu menunjukan jika jam pertama sudah dimulai,dan zelline tidak mau memberikan kesan buruk dihari kedua ia sekolah disini.Gadis itu berlari sambil menarik tangan dion hingga pemuda itu mau tak mau harus ikut berlari.

Dan saat sampai dikelas,tubuh zelline meluruh..

Ternyata kelasnya sedang tidak ada guru.Dalam hati zelline memaki karna harus berlari dan memakan sarapanya dengan tidak baik,demi sebuah kesan baik.

Namun yang lebih mengesalkan lagi..Ternyata salsa,pacar reval pindah sekolah.Zelline baru tau saat ia bertatapan mata dengan salsa,gadis itu duduk disamping reval.Zelline awalnya ingin mengusir salsa dari bangkunya karna ia yang pertama kali duduk bersama reval,tapi disini ia siapa?Memangnya ia siapanya reval yang melarang gadis lain duduk disampingnya,Zelline bukan pacaranya,bukan saudaranya.Zelline hanya teman reval yang secara kebetulan mengharapkan hubungan lebih daripada teman.

Zelline mau tak mau pindah bangku disamping dion,karna itu satu satunya bangku kosong disana.

Dari tadi,zelline hanya melamun sembari mengarahkan kepalanya kearah reval dan salsa.Zelline dalam hati memaki,berkata kasar saat reval mengumbar kemesraan bersama salsa.

Dion pun melihat perubahan sikap zelline. Ia tau gadis itu cemburu,terlihat dari matanya yang slalu menatap sinis kebangku reval.Dion juga tau jika tidak dihentikan maka zelline akan emosi,ya siapa sih yang enggak emosi pas gebetan deket sama orang lain?Dion yakin zelline pasti akan menghampiri reval,dan ia harus menghentikanya.

Zelline yang tadinya berniat mengajak reval kekantin langsung tergagalkan saat dion menarik tanganya pergi keluar kelas.Zelline diam saja,ia hanya mengekori dion dari belakang.

Dion berniat mengajak zelline kepameran,meski masih pagi tapi ia yakin gadis itu pasti akan senang.

Zelline memang sangat menyukai pameran,dari kecil.Dion ingat kapan terakhir kali zelline datang kepameran,itu saat zelline berumur 14 tahun dan itupun ia pergi bersama nya. Zelline tidak pernah lagi kepameran karna memang tugasnya sebagai pengganti ketua membuatnya sibuk,harus mengurus rumah bahkan membuat strategi saat musuh menyerang.

Hal itu membuat dion merasa zelline sangat membutuhkan kesenangan saat ini.Kapan lagi coba zelline bisa kepameran tanpa sepengetahuan ketua?

***

Melnas RozesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang