1.GADIS & SENJA

31 4 1
                                    

'Dapat bertemu dengan mu adalah sebuah anugrah, dari tuhan yang maha pemurah.'

-Gadis Anjasmara

°°°

"SENJAAA!" Teriak seorang perempuan dengan suara yang cukup menggelegar.

Gadis Anjasmara seorang wanita yang terkenal karna suara dan tingkah laku nya. Mungkin bagi sebagian orang risih ketika melihat nya, loncat sini loncat situ, akh.. dia memang seperti itu. Tapi coba lah melihat nya dari sudut pandang yang berbeda dia adalah wanita cantik dengan kehangat di setiap tawa dan senyum nya, tak heran jika tak sedikit lelaki yang menyukai nya.

"Senja stop!" Ucap Gadis berdiri di depan lelaki yang bernama Senja dan menghadang nya, membuat lelaki itu memberhentikan langkah nya agar tak tertabrak.

"Minggir." Ucap Senja dingin.

"Gak! Gadis gak mau minggir!" Balas Gadis merentangkan kedua tangan nya.

Tanpa berfikir panjang Senja mendorong pelan perempuan itu ke arah samping agar tak menghalangi jalan nya. Terlihat jika lelaki itu tak suka berbasa-basi sama sekali. Wajah nya terlihat datar, dingin dan tak berekspresi namun entah kenapa lelaki itu terlihat sangat tampan. Pantas saja Gadis tergila-gila dengan nya.

"Ihhh Senja!" Ucap Gadis kesal lalu kembali berlari mengejar Senja yang meninggalkan nya.

Senja Garsawana seorang lelaki dengan perawakan tubuh besar, wajah tampan, rahang yang menggoda, pintar, berbakat, dari kalangan orang berada, ketua geng, lengkap sudah semua nya. Benar-benar nikmat tuhan yang sangat indah.

"Senja!" Ucap Gadis menarik sebelah tangan Senja membuat Senja kembali memberhentikan langkah nya melihat Gadis.

"Senja kenapa sih pergi-pergi terus, Gadis kan jadi lari lagi lari lagi. Capek tau!" Ucap Gadis sengaja mengkerucutkan bibir nya, sangat imut.

"Gue gak nyuruh lo ngejar gue," Ujar Senja melepaskan tangan Gadis dari tangan nya sedikit kasar memang.

"Tapi Gadis suka sama Senja!" Teriak Gadis dengan jujur ketika Senja sudah lima langkah menjauh dari nya. Namun tak ada balasan dari Senja lelaki itu memilih diam.

"Senja ish! Gadis suka sama Senja!" Teriak perempuan itu lagi. Mungkin berteriak seperti itu sudah menjadi olahraga vokal keseharian bagi nya.

"Tapi gue gak suka sama lo." Ucap Senja masih berjalan menjauh dari Gadis. Dengan kedua tangan ia masukan ke dalam saku celana nya.

"Tapi Gadis suka sama Senja banyak-banyak! Beneran!" Teriak Gadis lebih keras namun kali ini tak ada sahutan dari Senja.

"Huh dasar cowok dingin!" Ujar Gadis berbicara sendiri dengan nada suara normal.

"Untung jauh! Kalo deket--" Ucapan nya terpotong dengan suara wanita dari arah belakang nya.

"Kalo deket kenapa?" Potong perempuan tersebut bertanya.

"Kalo deket bakal Gadis peluk Senja!" Jawab Gadis tatapan nya masih melihat ke arah Senja yang mulai tak kelihatan. Dengan posisi tangan ia silangkan di atas dada.

Wait! Gadis berfikir sejenak. Bukan nya tadi hanya Gadis yang mengejar Senja dan Senja menjauh dari nya?. Lalu suara tadi milik siapa?.

"Gadis kok kayak kenal suara nya ya. Tapi siapa?" Ujar Gadis dalam hati seraya berfikir.

Wait! Gadis kembali mengingat suara nya. Rasa nya suara itu sangat familiar di telinga nya. Rasa nya Gadis mengenal suara itu.

"Gadis inget! Itu kan suara nya--Ha!" Gadis mengatakan nya dengan suara pelan niat nya agar tak terdengar dengan suara seseorang di belakang nya. Perempuan itu terlihat sangat terkejut.

Gadis melotot, perempuan itu membuka mata nya lebar-lebar. Tak butuh waktu lama setelah dirasa mengenal suara tersebut, karna arah nya dari belakang, Gadis membalik kan tubuh nya ke arah sumber suara. Dan 'BUM!' tamat sudah riwayat nya.

"Ekh ibu, mau kemana bu?" Kata Gadis basa-basi sambil menunjuk kan gigi-gigi nya nyengir.

Guru itu bernama Bu Hera salah satu guru BK di sekolahan Gadis yang sekaligus di tugaskan untuk mengajar pelajaran matematika hanya ke beberapa kelas tertentu saja.

"Alus, bobogohan di sakola. MASUK KELAS!" Ucap Bu Hera dengan menambahkan volume suara nya diakhiran kata.

"I-IYA BU AMPUN! GADIS GAK MAU DI HUKUM! SKINCARE MAHAL BU! AMPUN!" Teriak Gadis berbalik lalu berlari menuju kelas nya meninggalkan guru tersebut sambil terus berbicara. Melihat hal tersebut Bu Hera hanya menggelengkan kepala merasa pusing dengan tingkah laku murid nya.

°°°

Ini masih awalan ya gengss! Belum yang jedag-jedug nya, jadi jangan lupa vote sama comment ya biar aku jadi semangat buat ngetik nya. <3

Salam sayang dari aku Istri nya Jimin PATEN!♡♡

JANGAN LUPA FOLLOW IG :
@stzhrrr
@sizah.wattpad_
@gadissenja_official

Selasa

14 - Juli - 2020          

  Tertanda SIZAH

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GADIS SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang