Chapter 3 : Miliki Yang Lain

18 7 0
                                    

~ Sudah dimiliki yang lain ~

Hallo teman-teman pembaca Fajar dan Senja, aku mau minta maaf sekali lagi karena sudah lama sekali aku tidak upload Chapter terbaru, karena banyak sekali tugas yang harus aku kerjakan. Tetapi kali ini aku akan on lagi dan melanjutkan Chapter-Chapter yang sudah tertinggalkan. Dan khusus untuk kalian aku bakal upload 2 Chapter sekaligus ya hari ini.

Jangan lupa ya selalu baca Fajar dan Senja dan jangan lupa juga vote and Comment

***********************************************************************************************

Aku berlari keluar dari kamar mandi karena tiba-tiba saja bel sekolah berdering dan menandakan ia harus segera menuju ke aula. Di tengah perjalanan seluruh anak OSIS sudah meneriaki mereka yang belum masuk ke aula.

Aku pun langsung berlari seperti yang di perintah, namun tiba-tiba ia teringat jam tangannya masih berada di kamar mandi. Aku langsung berlari menuju kamar mandi lagi. Tapi ada seorang anak OSIS mendatanginya. "Mau kemana? Ini udah masuk, kalo mau ke toilet seharusnya dari tadi!" kata OSIS tersebut.

"Kak, izin sebentar saya mau ambil jam tangan saya ketinggalan di kamar mandi" aku memohon kepada OSIS itu.

"5 menit, kalo lo gak balik dalam 5 menit gw pastiin lo bakal panas-panas di bawah tiang bendera" kata OSIS itu mengancam.

"Iya kak, saya larinya cepat kok" kataku sambil langsung berlari.

Setelah mengambil jam tangannya, ia pun berjalan sambil memasang jam tangannya. Tiba-tiba dari arah belakang ada yang menabrakku dengan sangat kencang sampai orang itu ingin terjatuh karena tersandung sepatuku. Untungnya, tanganku cepat-cepat menggapai tangan orang itu kalau tidak orang itu sudah mencium lantai.

"Yaampun, maaf ya. Gw buru-buru tadi." kata orang itu yang ternyata adalah Senja.

"Gak apa-apa kok, gw tau lo lagi buru-buru" kataku sambil tersenyum.

"Yaudah, yuk ke aula." kata Senja mengajakku.

Sesampainya di aula, semua murid baru sudah mengikuti orientasi. Aku dan Senja yang baru datang langsung di hadang oleh beberapa OSIS. "lo yang tadi izin ke kamar mandi, kan?" tanya OSIS itu sambil menyeringai.

"Iya kak, maaf tadi ada sesuatu kejadian di jalan." kataku sambil menggaruk tengkuk.

"Kalau lo kenapa? Lo di toilet berdua sama dia?" kata OSIS itu seperti ingin menginterogasi. "Bagus ya, masih murid baru udah berani bikin hal yang memalukan buat sekolah!" kata OSIS yang lain ikut-ikutan.

"Gak kak, tadi kita ketemu di jalan." kata Senja membela diri.

"Anak sekarang, sukanya ngeles aja! Mending lo berdua sana deh ke lapangan lari keliling lapangan 50x sampe orientasi selesai" kata OSIS itu sadis.

Aku dan Senja pun berjalan berdampingan ke lapangan yang sangat luas itu. "Nja, gw minta maaf ya. Gara-gara gw lo jadi di suruh lari." kataku meminta maaf pada Senja.

"Gak apa-apa, Fajar. Ini juga salah gw tadi di toilet kelamaan." kata Senja sambil terkekeh.

"Hmmmmm, Senja lo kuat lari? Kalo lo gak kuat biar gw aja yang gantiin." kataku menawarkan bantuan.

"Tenang, gw bisa kok. Yang penting kita bareng-bareng aja." kata Senja dengan senyumnya. "Hehehe, iya" kataku tertawa.

Lalu mereka pun mulai berlari pelan-pelan sambil mengobrol. Namun, sampai di putaran ke 20 tiba-tiba saja Senja berhenti dan memegang kepalanya yang sangat sakit itu. "Nja, udah mending lo istirahat biar gw lanjutin hukuman lo." kataku sambil menahan tubuh Senja. Pada saat itu juga, Senja pun terjatuh dan dari hidungnya keluar darah. Lalu aku pun menggendong Senja ke aula untuk memberitahu OSIS tentang hal ini. OSIS menyuruhku untuk membawa Senja ke UKS.

Fajar dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang