~ Matanya benar-benar indah seperti Senja ~
Pada saat jam istirahat, Aku, Rigel, dan Riga menuju ke kantin untuk mengisi perut yang sedari tadi keroncongan.
"Ehhh, liat tuh. Cewek yang lo demen kan??" tanya Rigel sambil menunjuk ke arah pintu Kantin. Aku pun menengok dan melihat apa yang ditunjuk oleh Rigel dan mengangguk.
"Lo gak mau ngikutin saran gw yang tadi ?" Rigel mengingatkan Aku akan hal yang Rigel katakan padaku tadi di aula.
"Gw gak bakat kalo soal nge gombal, yang lain gak ada apa?" tolakku atas saran milik Rigel.
"Buset, lo nge gombal aja gak bisa gimana mau dapetin tuh cewek." kata Rigel. aku yang dibilang seperti itu hanya bisa menatap sahabatku ini dengan tatapan nanar.
"Gak semua cewek suka di gombalin, bro." kataku dan membuat sahabatku garuk-garuk kepala.
Lalu tak berlangsung lama makanan yang mereka pesan pun akhirnya datang. tanpa pikir Panjang mereka pun memakan makanan itu karena saking laparnya.
tiba-tiba Rigel menepuk pundakku. dan membuatku kaget dan mengeluarkan bakso yang baru saja aku masukkan ke mulutku.
"WOI, GILA LO YA ?" teriakku tak bisa menahan emosi.
tetapi yang Rigel yang aku teriaki malah santai dan menunjuk ke arah belakangku. aku pun melihat ke arah yang ditunjuk oleh rigel dan ternyata aku melihat ada lelaki tampan mendatangi tempat duduk senja dan teman-temannya dan mereka bersenda gurau disana.
aku pun membalikkan badanku lagi takut ketahuan sedang memperhatikan Senja.
"Siapa tuh ?" tanya Rigel penasaran. tetapi aku menjawab dengan santai pertanyaan tersebut.
"Mungkin temannya" jawabku santai.
"Masa temen sampe cepika-cepiki gitu, yakin lo itu temennya ?" tanya Rigel sekali lagi.
"Ya, mana gw tau dia siapa" jawab Fajar dengan tegas.
"Eh, liat tuh si cewek nyender ke si cowok bisa gw simpulkan kalo mereka memang beneran pacaran!" kata Rigel mengada-ada.
"Serah lo mau bilang apaan!" geram Fajar kalau harus menjawab apa yang dibilang oleh temannya yang satu ini.
Selesai memakan habis makanannya Fajar, Rigel, dan Riga memutuskan untuk kembali ke lapangan untuk mengikuti acara selanjutnya. tetapi tiba-tiba ada yang memanggil namanya.
"Fajar!"
Fajar mengetahui suara itu, pemilik suara itu mendekat kearahnya.
"Eh, Senja kenapa nja ?" tanya Fajar dengan senyuman manisnya
"Ini tadi jatuh." Senja memberikan sebuah saputangan yang memang itu miliknya.
"Oh iya, makasih ya!"
Fajar memandang mata indah milik Senja sejenak.
"Matanya benar-benar indah seperti senja." kataku tanpa sadar.
"Kenapa Fajar ?" tanya Senja yang mendengar ucapan Fajar tadi.
Aku yang sadar tadi keceplosan langsung menggaruk tengkukku.
"Hah? Ga- - gak kok tadi gw bilang gw mau ke lapangan hehe" kataku yang sekarang sedang menahan malu.
"Yaudah gw ke lapangan dulu ya, Senja" kataku Dan berlalu bersama 2 sahabatnya tersebut
Selama perjalanan menuju lapangan, Rigel tidak berhenti ngomong.
"Berani banget lo ngomong kayak gitu ke si Senja, bagus bro ada kemajuanlah!" kata Rigel memujiku
"Lo bisa diem gak? Gw jejelin cabe baru tau rasa tuh mulut" kata Riga dengan Gaya dinginnya
"Jahat amat sih abang Riga, aku takut deh." kata Rigel Yang membuatku geli.
"Eh, daripada lo berdua berantem mending bantuin gw mikirin gimana caranya deketin Senja" kataku sedikit meninggikan suara.
Dan Rigel pun terdiam, tiba-tiba muncul ide dari dirinya
"Gimana kalo lo ajak dia pulang bareng? " kata Rigel menyampaikan idenya
Aku pun memikirkan ide dari Rigel. Dan bisa juga dijadikan Cara untuk PDKT tapi apa Senja mau pulang bersamaku ?
*************************************************
Apa Senja mau diantar pulang oleh Fajar?
Jangan lupa ikutin terus ya......
Jangan lupa di Vote And Comment juga......~ CPJ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar dan Senja
Roman pour AdolescentsCerita Fajar untuk Senja Namanya Senja Gavaputri Inara. Wanita yang terlahir di saat matahari akan kembali keperadabannya. Wanita cantik dengan mata menenangkan seperti senja di sore hari. Wanita cantik yang tak akan pernah tau rasa cinta yang tulus...