***
Aku pagi-pagi sudah ada di kampus, padahal aku baru ada kelas pukul sembilan nanti dan sekarang baru pukul enam lewat tiga puluh. Terkadang aku lelah sekali, tapi aku tidak boleh lalai dalam menjalani tanggungjawab ku, mau bagaimana pun ini kemauanku sendiri untuk bergabung dalam jajaran Badan Eksekutif Mahasiswa jadi aku tidak boleh mengeluh begitu saja.
Saat aku sedang asik melihat jadwal-jadwal proker BEM, aku tak sengaja menyenggol seseorang.
'Brukk'
"Awww" pekik orang itu
"Kamu kalau jalan lihat-lihat dong, kamu kira ini jalan punya nenek kamu apa" ucap orang itu dengan kesal
"Aku minta maaf, aku engga sengaja. Maaf ini memang salahku, aku tadi sedang lihat jadwal prokerku. Sekali lagi aku benar-benar minta maaf, aku benar-benar tidak sengaja" ucapku dengan sedikit membungkukkan badanku
Orang itu menghela nafasnya "Yaudah enggak apa, lain kali lebih fokus dengan jalanmu. Tidak baik seperti itu"
"Baik, sekali lagi aku minta maaf" ucapku lagi, ini salahku yang tidak fokus dengan jalan dan malah fokus dengan kertas-kertas yang aku bawa
Laki-laki itu hanya mengangguk lalu pergi meninggalkanku, aku menghela nafas dan melanjutkan perjalananku menuju ruang BEM. Masih pagi tapi aku sudah mendapatkan masalah.
***
Seharian ini aku lelah sekali dengan banyaknya kegiatan kampus yang harus aku handle, belum juga dengan banyaknya tugas-tugas kuliah, aku benar-benar harus bisa membagi waktuku, aku tidak mau nilai kuliahku turun karena sibuk dalam organisasi.Hari sudah menunjukkan pukul tujuh malam lewat empat puluh lima, aku sangat lapar dan haus, otakku rasanya ingin pecah saja. Perkuliahan sudah berakhir sejak pukul 2 siang, tapi karena akan segera diadakan acara DIES Natalis di kampus jadi aku harus stay di kampus lebih lama lagi.
Aku memilih pergi ke warung makan depan kampus, memesan satu porsi nasi goreng dan juga es teh. Ini sudah cukup untukku, porsi makanku pun tidak terlalu banyak.
Saat sedang asik menyantap nasi goreng yang aku pesan, aku tidak sengaja melihat ke arah meja di depan sana. Orang itu, orang yang tadi tidak sengaja aku tabrak di koridor gedung falkutas seni. Seperti tidak asing, aku merasa pernah bertemu dengannya sebelumnya, tapi di mana ya? Aku mengendikkan bahuku, tidak terlalu penting juga untukku.
Tak lama aku lihat orang itu bangun dari duduknya dan berjalan menghampiriku, aku masih menatapnya lekat, sedikit bertanya kenapa dia menghampiriku.
Ia duduk tepat di depanku dengan membawa pesanannya yang dilengkapi dengan es jeruk, tanpa mengeluarkan sepatah kata dia melanjutkan acara makannya itu. Aku mengangkat alisku sebelah, bingung dengan tingkahnya tiba-tiba tapi aku berusaha untuk bodo amat dengannya dan memilih untuk melanjutkan makanku yang sempat tertunda.
"Nama mu siapa?" Tanya lelaki itu tiba-tiba
"Putri, Nadia Putri" jawabku cuek
"Raka, Raka Putra Aditama" ucapnya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka (Slow Update)
FanfictionPada akhirnya mereka memilih untuk berpisah karenanya ketika mereka memilih untuk tetap bersama, mereka akan menyakiti satu sama lain. Semuanya tidak ada yang abadi, perpisahan bisa datang kapan saja tanpa kita ketahui.