Prolog

285 7 2
                                    


"Bu, Pak Riana pergi dulu iya" Pamit Riana pada kedua orang tuanya dengan wajah sedih karena akan meninggalkan kedua orang tuanya.

"Kamu harus hati-hati di tempat orang Na, Ibu sama Bapak akan terus berdoa demi keselamatan dan kesuksesan kamu di sana" ucap Ibu Riana, sambil memeluk putri sulungnya tersebut. 

Ibu mana harus rela dengan pergian anak pertama dan anak pertamanya adalah seorang gadis. Ibu Riana sedikit tidak rela dengan pergian putrinya itu, tapi atas keinginan putrinya wanita yang sudah melahirkan Riana itu mengizinkan sang putri pergi jauh dari mereka.

"Iya Bu, Ibu sama Bapak dan adik jaga kesehatan. Nanti Riana kabari kalau sudah sampai di kota" Riana melepaskan pelukkan ibunya tersebut, dia menghampiri Bapaknya untuk memeluk dan mencium tangan lelaki tua itu. Dia juga memeluk adiknya, kedua saudari itu menangis karena akan berpisah dengan waktu yang lama.  "Dek jaga Bapak sama Ibu iya selama kakak tidak ada kakak di sini" pesan Riana pada adiknya itu, sang adik menganggukkan kepalanya.

"Iya kak, Fany akan menjaga Ibu dan Bapak. Kakak di sana juga harus baik-baik saja". 

Setelah berpamitan dengan keluarga Ariana menaiki bus yang akan membawanya ke kota, dengan airmata terus mengalir membuat tekad Ariana untuk mengangkat derajat kedua orang tuanya. Dia harus rela berpisah dengan kedua orang tuanya dan adiknya demi masa depan yang cerah.

****

tbc

kalau suka koment dan voted iya, kalau banyak yang suka nanti aku lanjutin

Aku Hanya Gadis Desa (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang