[3] Menyebalkan

1K 142 51
                                    

FATE

Hunhan Side








.



"A-anyeonghaseo, Xi Luhan imnida"

Ah, itu dia. Akhirnya Luhan datang. Dia telihat menggemaskan dengan seragam yang sama denganku. Wajahnya memerah bukan karna panas atau malu, tapi karena takut. Ini pertama kalinya ia ada disekolah umum jadi aku tau dia sangatlah gugup didepan sana. Aku bahkan tak bisa melihat wajahnya karna ia terus menundukan kepalanya.

"Ya anak-anak hari ini kita kedatangan teman baru. Sebelumnya Luhan mengikuti home schooling dan ini pertama kalinya Luhan masuk sekolah umum. Jadi, bertemanlah dengan baik dan bantu Luhan untuk beradaptasi hm"

"Neee"

Beberapa murid yang lain mulai berbisik dengan Luhan masih enggan mengangkat kepalanya. Tak lama kemudian pelajaran dimulai. Luhan sudah duduk pada tempatnya, itu terletak diujung timur kelas. Ia duduk disudut timur kelas paling belakang, sedangkan aku ada dibagian barat dengan kursi paling depan. Tempat kami sangatlah jauh.


 -- DINGG DONGG DINGG DONGG --


Akhirnya istirahat. Aku sudah berjanji mengajak Luhan berkeliling hari ini. Jadi, aku segera menutup buku dan hendak menghampiri Luhan yang ada dibelakang sana. Namun tubuh beberapa orang terpaksa menahanku untuk tetap diam ditempat. Mereka adalah beberapa yeoja yang entah kenapa terus bertanya pelajaran padaku. Itu merepotkan.

"Sehunn-ah, bisakah kau jelaskan bagian kedua tadi? Aku masih tak mengerti"

"Sehun-ah, apa aku boleh bermain kerumahmu? Kita bisa belajar bersama"

"Apa aku juga boleh ikut? Kita bisa ber---"

"Sehunnieee"

Suara itu. Suara yang cukup kecil namun mampu menarik indra pendengaranku. Aku menoleh kedepan dan mendapati Luhan telah berdiri disana dengan paperbag dalam genggamannya.

"Ayo! Kau sudah janji akan menemaniku berkeliling sekolah.."

Sungut suara itu dengan mata sang empu menyorot tajam padaku tanpa memperdulikan para yeoja lain menatapnya dengan tak kalah tajam. Tentu saja aku akan menepati janjiku dan hendak berdiri tapi sebuah suara lebih dulu mendahuluiku.

"Memangnya siapa kau dasar anak baru! Kenapa meminta Sehun? Ajak saja anak yang lain!"

"Kau sangat menebalkan. Aku sudah tak suka padamu karna mata besar itu! Sangat menyeramkan hiiih.."

Aku mulai merengut. Lancang sekali mereka mengatakan hal kasar pada Luhan. Walau bukan dikatakan pada Luhan pun, sangat tidak baik membicarakan fisik seseorang seperti itu.

"Cuku—"

"Apa maksudmu menyeramkan eoh..!" tubuhku yang sudah berdiri sempurna hendak membela seketika berhenti dan menatap Luhan yang kini lebih memajukan tubuhnya seakan menantang, ".. Sehun bilang mataku cantik kok!"

Tepat setelah Luhan berbicara dan bertolak pinggang, beberapa yeoja yang menentangnnya tertawa dengan sangat keras bersama nada mengejek tersirat didalamnya. Apa yang dikatakan Luhan memang benar, matanya bagus. Aku menyukai miliknya karna mataku kecil dan hanya sebatas garis lurus tidak seperti miliknya yang bulat dan indah.

FATE ; Hunhan SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang