[5] Serius

820 118 30
                                    

FATE

Hunhan Side








.


"Daddy.."

Aku berdeham menanggapi panggilan Baekhyun yang kini bersandar pada tubuhku. Satu jam sebelum makan malam kami menghabiskan waktu didalam kamar untuk bercerita banyak hal bersama televisi menyala didepan kami yang berbaring santai pada ranjang kamar. Hanya kami berdua karna kedua orang tua Luhan pergi dan Luhan belum kembali dari aktivitas pembukaan osis dan bibi Shin sedang sibuk memasak didapur. 

"..apa salah menjadi berbeda?"

Aku menaikan alis dan mengambil perhatian dengan menatap pucuk kepala anakku lalu berulah kembali bertanya, "Berbeda?"

Tak langsung menjawab karna babyku malah berganti posisi dan mendekap wajahnya dengan cara memelukku dengan erat. Aku sedikit menyerengit melihat itu, ini bukan sesuatu yang biasa mengingat wajah sedih itu tak biasanya dipasang Baekhyun. 

"T-tadi sore.. Baek mengajak vivi jalan-jalan lalu kami mampir ditaman karna banyak anjing lain singgah disana. Vivi juga terlihat senang saat itu jadi aku pikir tak ada salahnya kami singgah disana.."

Aku mendengarkan dan kurasa tak ada yang salah disana, lalu apa maksudnya berbeda? Apa yang membuatnya murung?

"..tapi saat Baek ingin melepaskan tali vivi, Yejun datang bersama dua temannya mendekat pada aku dan vivi dengan tangan mereka yang sudah merentang didepan kami.."

Apa mereka merundung babyku?

"..mereka bilang aku dan vivi tak boleh singgah ditaman. Mereka bilang aku anak aneh dan vivi anjing aneh karna dia anjingku. Mereka bilang jika aku aneh karna aku lahir dari papa sedangkan mereka semua lahir dari eomma.. Mereka juga menujuk-nujuk vivi dan hampir menendang-hiks tubuh vivi hink--"

Suara Baekhyun terredam dekapan tubuhku namun masih cukup terdengar olehku. Alisku mengerut mendengar penjelasnnya. Marah dan kesal adalah rasa yang kini aku rasakan. Mereka melarang anakku singgah, mengatakan jika Baekhyunku aneh, dan membuatnya mengeluarkan air mata. Memikirkan bangaimana bisa anak kecil seperti mereka dapat mengucapkan hal-hal tersebut. 

"..me-mereka juga menertawakan papa dan menyebutnya aneh sepertiku hiks. Daddy, kenapa mereka jahathiks.. Ji-jika bukan karna papa, Baek.. baek tidak akan ada di dunia ini hikss-- papa cantik dan matanya indahhiks, senyum papa juga cantik lalu- lalu--" 

Aku segera menangkup wajahnya mengusap wajah mungil yang terus meneteskan air mata menghadapku. Wajahnya merah, hidung dan matanya juga sama namun setiap ucapannya tidak bernada tinggi melainkan terdengar lirih dan mendayung sedu. Sekali lagi ku hapus jejak air mata hangat didepanku lalu kusambung dengan mencium bibirnya yang sesegukkan. Setelahnya aku tersenyum disana dan mulai berkata.

"Benar. Bukankah papa sanagt cantik?" Baekhyun mengangguk dan tangan kecilnya kini sibuk menghapus air mata miliknya sendiri. 

"Mungkin itu karena mereka iri pada baby. Iri karna baby spesial. Mereka semua lahir dari eomma seperti orang biasanya, tapi baby lahir dari papa. Itu bukan aneh, tapi itu spesial karna tak banyak anak yang lahir dari seorang papa seperti baby" 

"B-benerkah?" aku mengangguk dengan bibir yang tertarik untuk tersenyum manis padanya yang ikut tersenyum setelah itu, "..berarti papa adalah papa spesial dan vivi adalah anjing spesial kkk, Choaa" 

FATE ; Hunhan SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang