Aku.

74 4 0
                                    

Sore ini aku kembali bersua sambil duduk santai di ruang tamu rumah, ya hari ini aku duduk sendiri tanpa di temani ayah dan ibu yang sedang keluar. Entah kenapa setiap sore selalu menjadi moment tuk memikirkan semua hal. Hari ini rasanya ingin sekali memikirkan lamunan rindu, ya rinduku padamu, bahkan rasanya setiap saat tak berhenti tentangmu :))

Saat aku menoleh ke arah kaca rumah, mataku menangkap moment manis segerombolan anak kecil yang sedang asiknya bersepeda, bercanda bahkan tertawa girangnya.
"Tanpa beban bukan haha"-pikirku.

Ketika itu kata-kata teman terngiang dalam benakku.
"ah rasanya enak sekali jadi anak kecil kembali,mereka seakan tak ada beban seperti dewasa saat ini"-aku dengan sedikit senyum menghiasi pipi.
Lalu ketika ku cerna dengan akalku, hanya terlintas kalimat "ah tidak mungkin kita bisa kembali bukan haha"
Kembali pada satu kisah yang dulu yang mungkin sudah sedikit usang itu.

Menjadi dewasa selalu diikuti kata masalah, beban, dan tanggung jawab. Mencoba mencerna walau kadang tak mungkin dapat dicerna, gila memang haha.
Nyatanya dewasa sebuah pilihan, antara bertahan atau berjalan, paksaan dan tuntutan, bahkan cinta dan keikhlasan.

Bahkan akupun kadang tak tahu jalan mana yang harus ku tempuh.
Namun selalu ku percaya bahwa kepercayaan selalu ditemani keyakinan.

Tentang sebuah rasa dan harapan, Tentang kita, dipelupuk mata.

Tentang Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang