ヽ(^o^)丿

14.9K 1.2K 212
                                    


Selamat berkencan dengan imaji, dan selamat membaca!
-luv author

A fanfiction by khionemalfoy.

Main Genre : Fanfiction, fantasy, comedy.

Harry Potter © JK Rowling.

I'm khionemalfoy, proudly present

Harry Potter and The Prisoner of Azkaban X Reader

Enjoy!

PROLOG

570 words

Aku menutup mata. Mengingat-ingat ketika pertama kali mendapat surat dari Hogwarts. Saat itu aku sedang dikamar mandi, lalu terdengar pekikkan girang dari ayah diikuti suara gedebak-gedebuk seperti orang berlari-yang ternyata memang berasal dari ayahku

"[Name]! Lihat apa yang Ayah temukan!"

Sakit perutku memang belum hilang. Tapi aku sesegera mungkin menyelesaikan ritualnya kemudian aku menghampiri ayah dengan wajah bingung. Perhatianku teralihkan pada Sepucuk Surat yang ada di tangan kanan ayah. Pupilku melebar lalu aku mulai bersorak senang dan mengajak ayah dalam sebuah tarian kemenangan.

Itu merupakan hari yang menyenangkan sepanjang hidupku. Dan kini, aku baru saja memulai perjalananku di sekolah sihir Hogwarts, tepatnya kini aku berada di Greathall, duduk diantara orang-orang berdasi merah dengan polet kuning-mendengar pidato dari Prof. Dumbledore tanpa menyimaknya. Akhirnya Prof. Dumbledore selesai dengan segala ucapan juga kata-katanya, Beliau kemudian duduk dan menepuk tangannya dua kali.

Aku kagum dengan segala macam makanan yang tiba-tiba muncul dihadapannku. Belum sempat aku mengambil makanan, seseorang keburu menepuk bahuku pelan. Alhasil, aku menoleh-mendapati seorang anak perempuan berambut coklat mengembang, tersenyum manis sehingga menampakan gigi besarnya.

"Hai, aku Granger. Hermione Granger. Kau bisa memanggilku Hermione, dan kau?" Ujar anak bernama Hermionie itu, yang hanya kubalas dengan senyum.

"Oh hai Hermione! Aku [Name] [Lastname]. Kau boleh memanggilku apa saja." Ucapku dengan masih tersenyum. Wah, aku tidak menyangka ada banyak sekali yang mendengarkanku saat menyebutkan nama. Sehingga setelahnya kira-kira selusin orang berebut menjabat tanganku bergantian. Termasuk seorang anak bernama Harry Potter yang terkenal itu. Namun, pandanganku teralihkan pada dua orang yang terlihat sama persis didepanku. Aku tersenyum lebar pada mereka, mereka pun begitu. Mulut salah satunya terbuka, dia berbicara tanpa suara saat yang lain sedang asik-asiknya makan. Yang aku tangkap sih, dia bilang begini. "Aku Fred...dan ini George. Kami kembar!"

Senyumku makin melebar pasalnya, ketika pertama kali melihat mereka saja orangnya terlihat menyenangkan. Aku mengangguk-angguk semangat, mengangkat dua jempolku pada mereka.

Sebenarnya aku sudah tidak sabar untuk mencicipi makanan-makanan ini, tapi rasa keingintahuanku lebih besar dan mana mungkin aku menghentikan itu, jadi ku edarkan pandangan menuju meja-meja asrama lain. Mencoba beradaptasi dengan lingkungan, berpikir tentang kemungkinan apa saja yang bisa aku lakukan disini. Ini pasti menyenangkan!

Sedang bahagianya melihat sekitar mataku terhenti ke satu titik-pada sebuah iris kelabu yang tak disangka kini tengah menatapku juga. Tapi, aku segera mengalihkan pandangan dan mulai menyantap hidangannya. Oh, dia disini juga ya? Dan pikiran anak laki-laki bermata kelabu itu kini tengah berputar pada kejadian masa lalu bersama gadis ber-iris coklat gelap yang baru menatapnya secara tidak sengaja.

Dan saat itu juga, pikiran cowok ini tertuju pada kejadian beberapa tahun lalu. Kejadian bersama iris coklat gelap itu.

Anak perempuan itu tidak bisa berhenti menggoyang-goyangkan kakinya saat membaca buku dengan keadaan tengkurap. Matanya bergerak kesana kemari membaca rentetan kalimat dalam bukunya sambil sekali terkikik pelan karena salah membaca kata.

"Aku heran," ujar seorang anak laki-laki pemilik perpustakaan besar ini, yang juga tengah membaca buku bersama gadis dihadapannya.

Ia turun dari sofa, duduk disamping gadis tadi-diatas karpet yang tebal. Anak itu kembali bicara, "Kenapa Raja-Raja diluar sana memiliki banyak Ratu?-" Gadis kecil itu menggeleng tidak peduli dan masih fokus pada bukunya.

"-Padahal jika aku menjadi seorang Raja, Kau yang akan jadi Ratuku satu-satunya." Lanjut Anak itu, kemudian menoleh dan tersenyum.

Gadis itu tersenyum kecil-tersipu. Meski ia yakin apa yang diucapkan temannya itu tidak akan pernah terjadi.

this is my first story on wattpad. support saya dengan vote dan komen!

-kai

Harry Potter and The Prisoner of Azkaban X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang