#1

11 1 0
                                    

Makasih udah klik cerita ini.😊👐 Jangan lupa vote dan komen juga yaa biar aku makin semangat...😄😄
Have fun guys❤





11 Mei adalah tanggal yang ditetapkan sebagai hari perjodohan gue. Nama gue Jasmine Ameera, umur gue 21 tahun dan gue udah dijodohin sama kakak gue. Itu adalah permintaan orang tua gue sebelum meninggal beberapa tahun yang lalu.
Nama kakak gue Sera Ekkiesia, sekarang dia menggantikan posisi ayah di perusahaan. Dan salah satu kolega kakak gue punya Putra yang seharusnya dijodohin sama gue hari ini. Tapi, gue mutusin untuk kabur.

"Gilaaak kak Sera serem juga ternyata..." nafas gue terengah-engah, tubuh gue bersandar ke tembok. Gue kabur memakai long dress, dan untungnya gue udah nyiapin baju ganti di dalam tas punggung.
"Jasmiiine, kakak tau kamu dimana..." suara kak Sera ngeri banget, lebih ngeri dari hantu yang ada di film-film.
Gue melangkah mundur kebelakang. Lalu tiba-tiba. "hrrrnggghh....." ada kucing jalanan dibelakang gue. Ya ampun gue nggak sengaja injak ekornya, lantas gue kasih sepotong ayam dari tas dan langsung pergi. "Maaf ya ciiing..."

Gue lari dari kak Sera, masuk ke celah- celah rumah dan gak sadar jalan yang gue lalui salah. Gue berhenti di sebuah tembok tinggi, diatasnya ada burung-burung memperhatikan gue.

"Nah kan ketemu juga..." kak Sera berhasil ngepung gue. "Hiyaaa aku gak mau dijodohiiin.." gue membatin. Keringat bercucuran di dahi, bukannya capek kejar-kejaran tapi takut sama amukan kak Sera. Gue lari bukannya gak kasian sama kak Sera, tapi gue punya hak untuk memilih jalan hidup.

Nggak ambil pusing, gue keluarin roti dari tas~ya tas gue bisa nampung banyak barang. Lalu gue lempar ke arah kak Sera diikuti dengan burung-burung terbang searah. Sesuai strategi, burung-burung akan mengerumuni kak Sera dan itulah kesempatan untuk lari. "Aku lebih baik terjebak diantara Mafia daripada terjebak di acara itu kaak..." teriak.
Akhirnya gue nemuin jalan raya, di sebrangnya ada Taxi. Langsung lari dan masuk kedalam, kursi belakang sopir jadi tempat persembunyian sementara. Astagah pegel banget nunduk sambil jongkok, mana panas lagi habis lari. Gak lama gue duduk di kursi penumpang karena tanda-tanda kak Sera udah nggak ada.

Baju gue kotor banget, kumal,dekil, bau lagi. Mau ganti baju di cafe tapi kejauhan "Ughhh bego kan gue uda di Taxi, Pak jalan..." tampol jidat luas lagi jenong namun masih bersih dari jerawat~hehe. "Pak jalan, kok diem aja sih?" Sopir tetap diam.
Tidak lama ada dua orang berpakaian serba hitam memegang tas besar masuk kedalam Taxi. "Jalan Raf..." Si sopir menancap gas setelah diperintahkan.

"Eeh ini kenapa ya?, saya udah pesan Taxi duluan." Pertanyaan gue dikacangin lagi. Mereka membuka kaca mata, salah satunya perempuan duduk disebelah gue. "Hah ini bukan Tax..." ucapan nyengir perempuan itu berhenti, matanya nanar; bulat dengan pupil berwarna coklat tua; melihat ke arah mata gue yang biasa-biasa aja. "...Taxi." Wajahnya dipalingkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SALAH TAXI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang