Nothing Like Us •JUJAE•

PROLOGUE

.
.

"Eummh..." Hyunjae menutup mulut dengan tangan kanannya sembari memejamkan mata.

Juyeon masih menusuk lubangnya tanpa berniat berhenti. Hyunjae rasa mereka sudah meninggalkan member lain di ruang latihan sekitar setengah jam.

Pamitnya, mencari camilan. Iya, Juyeon yang mengatakannya. Sialnya, manajer nim percaya begitu saja.

"Hyung, aku tiba tiba ingin bercinta dengan kau di atasku."

"Hh, si-sialan..cepat keluar dulu. Aku lelah!" desis Hyunjae.

Lee Juyeon ini sangat lama keluarnya. Dan Hyunjae benar benar membenci fakta itu.

Tak berapa lama, Juyeon mengeluarkan cairan miliknya. Hyunjae masih memejamkan mata. Ia juga baru keluar, ini yang ketiga kalinya.

Juyeon melepas tautan tubuh nya dengan Hyunjae, lalu mendudukkan diri di atas closet.

"Cepat hyung, aku tidak ingin manajer curiga." Juyeon segera menarik tubuh Hyunjae agar cepat duduk di atas nya.

Hyunjae masih lemas, kakinya bahkan bergetar, ia sudah keluar tiga kali. Dan Lee Fucking Juyeon ini baru keluar sekali, memerintah seenaknya disaat Hyunjae kesakitan dan ia keenakan.

"Tidak bisakah kita berhenti? Aku lelah, Ju." Rengek Hyunjae.

Rahang Juyeon mengeras.

"Kau menolak ku, hyung?"

Hyunjae tersadar dan menggelengkan kepala dengan cepat.

"Bu-bukan begitu, manajer pasti curiga kalau kita tidak segera kembali, eoh?"

"1 ronde saja dan kita kembali." Kata Juyeon final.

"Ju, aku benar benar lelah. Kita juga harus latihan hari ini."

"Tidak." Satu kata mutlak. Hyunjae pasrah saat Juyeon menahan tubuhnya di dinding bilik.

Selalu begini, Juyeon memaksa nya. Dan yang Hyunjae lakukan?

Menerima nya.

Ia mencintai Juyeon.

Tapi, lelah juga mencintai lelaki brengsek yang kini menyodokkan penis nya dengan kasar di lubang Hyunjae.

Bahkan Hyunjae rasa tubuhnya bisa merosot ke bawah kalau Juyeon tidak mencengkeram paha kirinya. Dan cengkeraman nya benar benar sakit.

"Aku mencintaimu." Juyeon membungkam desahan tertahan Hyunjae dengan bibirnya.

"Aku juga mencintaimu, brengsek."

.

.

To be continued

Masih prolog:)