Bantu aku untuk mewujudkan impian ku dengan menekan bintang di pojok kiri bawah 😉
By the way, aku mau ngucapin banyak terima kasih buat kalian yang udah luangin waktu sebentar untuk sekedar baca cerita ini, i'm so very happy because kalian bener-bener ngebuat aku lebih mudah untuk meraih impianku.
Tandai typo!
***
"Jadi lo sendirian dirumah?" Tanya ikbal sambil mengambil kentang goreng di meja yang tengah mereka duduki.
Ya, sekarang sedang berada di sebuah Cafe yang jaraknya lumayan dekat dari sekolah. Sebenarnya alina tidak mau, tetapi karena dipaksa oleh ikbal dengan mengatakan bahwa ia akan di traktir ya sudah mau bagaimana lagi, ingat pesan mamah. 'Rezeki itu nggak boleh ditolak nggak baik.'
"Iya." Ucap alina
"Lo nggak mau ngin--" Ucapan ikbal terhenti saat alina memukul lengan nya begitu keras, membuat sang empunya meringis kesakitan akibat ulahnya.
"Sakit na! Tega lo sama gue." Ucap ikbal sambil meniup-niup lengannya yang terasa panas itu.
"Ya abis mulut lo asal jeplak aja!" Ketus alina.
Dilihat ikbal tidak berhenti mengelus lengannya membuat ia merasa tidak enak, apakah sekuat itu pukulannya sehingga ikbal merasa sangat kesakitan? Dengan rasa kasihannya melihat ikbal, ia mengulurkan tangannya berniat untuk membantu ikbal.
"Maaf ya, sakit banget?" Ucap alina sambil mengelus dan sedikit memberikan tiupan kecil dari mulut mungilnya.
Disana, ikbal tersenyum manis melihat alina yang begith perduli terhadap dirinya walaupun hanya didasari rasa kasihan, tapi itu membuat jantung ikbal berdegub tak karuan.
Alina yang merasa sedang diperhatikan melirik matanya ke arah ikbal, dan benar dugaan nya ikbal sedang menatap dirinya sambil tersenyum--- Ah senyum itu. Batin alina
"Kenapa lo senyum-senyum?" Tanya alina sambil menarik tangannya dari lengan ikbal, lalu memberikan sedikit pukulan kecil karena salah tingkah diperhatikan oleh ikbal.
Lagi-lagi ikbal meringis kesakitan, alina memberikan pukulan itu ditempat yang sama--- anjir nggak waras nih perempuan, sakit yaallah. Batin ikbal
"Lo gila na? Sakit ini anjir!" Ketus ikbal, alina hanya memutar bola matanya malas, ikbal mengambil kesempatan dalam kesempitan rupanya.
"Bodo! Udah ayo pulang." Ucap alina sambil menarik lengan ikbal tidak perduli dengan tatapan tajam dari sang empunya, ia tetap memaksa ikbal untuk mengantarkan nya pulang.
Saat ini ia butuh istirahat, tubuhnya sudah lelah seharian belajar. Ia butuh kasur dan coklat panas saat ini, kebetulan diluar sedang hujan deras dan untung ikbal bawa mobil, jika tidak entah akan sampai kapan alina dan ikbal berada di Cafe tersebut.
Di sepanjang jalan suasana di dalam mobil sangat hening, tidak ada adu mulut diantara keduanya. Ikbal fokus dengan stir, sedangkan alina sibuk dengan pikirannya.
Bruk
"Aw!" Ringis alina ketika mobil ikbal tiba-tiba berhenti mendadak membuat dahi nya terbentur dengan dashboard mobil.
"Lo hati-hati dong kalo jalan!" Ucapnya sambil mengelus dahinya yang akan dipastikan akan memar.
"Ada apa sih?" Tanya alina.
"Kayaknya gue nabrak orang deh." Ucap ikbal membuat bola mata alina melotot tak percaya.
Ikbal keluar dari mobil disusul oleh alina, dan betapa terkejut nya mereka saat melihat apa yang ditabrak oleh ikbal.
***
Hai gimana cerita ini menurut kalian?
Kira-kira apa yang ditabrak sama ikbal?
If you like, dont forget to comment next sebanyak-banyaknya and vote sebanyak-banyaknya
Semangatin aku nya 😉
See u next time guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikbal Mahendra
Teen FictionJANGAN LUPA UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA Ini hanya sebuah kisah perjalanan hidup seorang gadis remaja bernama Alina Zhafira, gadis ceria yang dikelilingi oleh segudang rahasia, berteman dengan beberapa orang yang konyol itu membuatnya bisa melupakan...