Mingyu membaringkan tubuhnya di atas kasur dormnya, menutup matanya dengan lengan kanannya.
"Mingyu-ya..." Wonwoo duduk di pinggir kasur, mengusap kepala Mingyu dengan lembut. "Gwenchana..."
Tiba-tiba saja Mingyu menangis. "Eomma..."
Wonwoo tersenyum kecil. Mingyu merindukan ibunya, keluarganya.
"Eum, menangislah Gyu, setelah itu kau harus menghadapi semuanya dengan senyuman. Ada aku disini yang menemanimu."
Wonwoo terus saja mengucapkan kalimat penenang sambil mengusap lembut kepala Mingyu. Meskipun Mingyu tidak dapat mendengar ucapan Wonwoo dan merasakan sentuhan Wonwoo, tapi Mingyu bisa merasakan hatinya menghangat. Mingyu jadi teringat akan ucapan sang ibu dulu sewaktu ia masih kecil.
"Kau tahu? Meskipun nanti kau hidup berjauhan dari ibu, percayalah bahwa ada sosok yang melindungimu sayang..."
Ya, perkataan ibunya lah yang membuat Mingyu percaya bahwa sosok malaikat pelindung itu ada.
Kepercayaan yang membuat Wonwoo bisa bertahan di samping Kim Mingyu.
***
Wonwoo berjalan mengelilingi dorm Seven'Teen yang terlihat sepi itu. Masing-masing anggota memiliki kesibukan sendiri di waktu liburnya ini.
Seperti Seungcheol yang memilih beristirahat seperti Mingyu, Soonyoung dan Seokmin yang memilih untuk jalan-jalan di sekitar dorm, Jun dan Vernon... entahlah kemana 2 orang itu pergi.
Wonwoo sedang berada di dapur saat tiba-tiba seseorang memanggilnya.
"Hey."
Wonwoo menoleh, mendapati Lee Chan, satu-satunya manusia di dorm itu yang bisa melihat wujud malaikat pelindung.
"Aish! Dino-ya! Kau mengagetkanku! Dan sudah berapa kali kukatakan, panggil aku hyung! Aku lebih tua darimu!"
Chan terkekeh pelan kenudian berjalan dengan santai ke arah kulkas, mengambil jus dan meminumnya.
"Aku heran. Kau bisa melihat kami, tapi kenapa kau tidak memiliki malaikat pelindung?"
Chan mengedikkan bahunya. "Mungkin karena aku tidak percaya dengan hal seperti itu?"
Wonwoo menatap Chan dengan tidak percaya. "Kau tidak percaya?? Meskipun bisa melihat kami?? Wah, daebbak!"
"Bagiku yang diberi kelebihan ini, kalian hanyalah sebatas makhluk dari alam yang berbeda hyung."
Wonwoo menganggukan kepalanya kemudian teringat akan sesuatu. "Kau kemarin menjahili Seungkwan lagi ya?"
Chan tertawa pelan. "Hmm.... menjahili Kwanie hyung itu menyenangkan!"
Wonwoo menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Chan.
"Chan? Kau dimana?"
"Eoh, di dapur hyung!"
Vernon kemudian berjalan ke dapur dan Wonwoo bisa melihat Seungkwan yang menatap sebal ke arah Chan.
"Sedang apa?"
"Hanya mencari minuman dingin hyung." Ucap Chan sambil mengangkat kaleng jus di tangannya. "Hyung darimana? Sudah dengar kabar dari sajangnim kan?"
Vernon mengangguk. "Seungcheol hyung sudah mengirimkan pesan padaku. Dan aku tadi hanya jalan-jalan di sekitar dorm."
Chan mengangguk kemudian mengajak Vernon untuk kembali ke kamar namun sebelum meninggalkan dapur, Chan menyempatkan diri menoleh ke arah Seungkwan dan menjulurkan lidahnya ke arah malaikat Boo itu.
"Astaga anak itu benar-benar!"
Wonwoo tertawa melihat Seungkwan yang sedang kesal itu.
"Sudahlah, lagipula Chan itu masih kecil. Wajar saja jika ia melakukan kenakalan di usianya."
Seungkwan mendengus. "Kau sih enak karena Chan tidak pernah menjahilimu dan juga yang lainnya. Aish! Kenapa aku harus menjadi korban kenakalan bocah itu?!"
Wonwoo tertawa, memang benar Chan hanya menjahili Seungkwan, entah apa alasannya.
"Sudah, sudah. Kau tadi habis jalan-jalan kemana dengan Vernon?"
"Tidak ada, hanya di sekitaran dorm saja. Vernon sedang merindukan adiknya."
"Hmm, Mingyu juga sedang merindukan ibunya."
"Yah... jika dihitung-hitung, ini sudah hampir 1 tahun kan mereka tidak bertemu keluarga mereka?"
Wonwoo mengangguk. Memang sudah hampir 1 tahun anggota Seven'Teen tidak bisa menjenguk keluarga karena jadwal mereka yang sangat padat.
Maka dari itu, mereka, para malaikat pelindung ada. Untuk melindungi dan menjaga mereka yang sedang jauh dari keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Angel (Meanie) ✔✔
Fanficingatlah peraturannya. kau ada untuk menjaganya. dan eksistensi mu akan terhapus jika dia mulai tidak percaya padamu...