Chapter 1

3 0 0
                                    

Pada akhirnya perasaan ini akan menyakitkan,jika aku terus mencintai mu dan terlalu berharap padamu.
---------------------------

       Anin yang sedang memoleskan bedak diwajahnya,dikagetkan dengan Hp nya yang berdering diatas nakas samping tempat tidurnya. Dengan cepat ia mengambil HP nya dan melihat nama yang tertera di layar HPnya,membuat lengkungan dibibir Anin nampak.

"Reza".Gumamnya sambil tersenyum.
Anin pun langsung mengangkat telfon dari Reza sambil membawa tasnya keluar kamar.

"Hallo Za,Ngapain nelfon pagi-pagi?".Tanya Kayra.

"Gue udah ada didepan rumah lo nih,diteras tepatnya.Lo keluar gih".  Jwab Reza.

"Oke bentar,gue masih di tangga nih". Jawab Anin sambil mematikan panggilan Reza.

Anin berjalan menuju ruang tamu untuk meletakkan tasnya disofa,dan berjalan menuju pintu utama.Lalu membukanya,nampak jelas dihadapannya kini Reza yng memakai seragam sekolah mereka dan memakai sweater.

"Haiii Anin sahabat guee,Pagi".Sapa Reza.
"Haiii Reza sahabat gue,pagi juga". Jawab Anin.
"Ayok masuk,tadi bunda masak nasi goreng kesukaan kita".Ajak Anin lalu menarik lengan Reza.
"Eehh iya iya,asik nih kalau bunda kamu masak nasi goreng".Jawab Anin.

Sampainya di meja makan,Anin memanggil bunda dan ayahnya untuk menunjukkan siapa yang datang.

"Bunda...Ayahh...lihat nih siapa yang dateng".Pekik Anin.
"Siapa sih nak?". Tanya bunda Anin.
"Siapa lagi kalau bukan Reza sih bun,kan yang tiap pagi jemput Anin juga dia".Sahut ayah Anin yanv mengesap kopi panasnya.
"Ehh Reza,ayok sini nak!kita sarapan bareng.Bunda udah masak nasi goreng kesukaan kalian nih". Ajak bunda yang duduk disamping Ayah Anin.
"Iii-yaa bun".Jawab Reza

Persahabatan Anin dan Reza yang sudah terjalin sejak bangku SD,menyebabkan keakraban pada kedua keluarga itu.Reza memanggil kedua orang tua Anin dengan sebutan Ayah dan Bunda,sedangkan Anin sendiri memanggil kedua orangtua Reza dengan sebutan Papa dan Mama.

Reza dan Anin duduk bersebelahan dimeja makan,Bunda Anin langsung mengambilkan nasi goreng diatas piring mereka berdua.

"Segini cukup nak?". Tanya Bunda ke Reza dan Anin.
"Cukup bun". Jawab Reza dan Anin bersamaan.
"Kalau kurang nambah lagi ya". Ujar bunda.
"Siap bun".Pekik Anin yng langsung di senggol oleh Reza.

Mereka berempat makan dengan tenang,tak ada perbincangan saat sarapan berlangsung.Setelah selesai Anin dan Reza langsung pamit kepada bunda dan ayah Anin.

"Bunda,,,Ayah,,,kita berangkat dulu ya". Pamit Anin.

"Ya sayang,hati-hati dijalan". Jawab bunda Anin.

"Assalammualaikum bunda,ayah". Ucap Anin menyalimi tangan bunda dan ayahnya,tak lupa untuk menciumnya.
"Waalaikum salam sayang".  Jawab bundanya.
"Assalammualaikum bun,yah". Ucap Reza dan menyalimi ayah dan bunda Anin.
"Waalaikum salam,bawa motornya hati-hati ya Reza". Jawab bundanya.

Reza dan Anin berjalan menuju liar untum segera berangkat,seperti biasa Reza memakaikan helm dikepala Anin.

"Ya udah yuk berangkat". Ajak Reza yang kini sudah duduk dimotornya dengan Anin.
"Ayok,inget pesen bunda!jangan ngebut!". Cicit Anin.
"Iya,,,bawel banget sih". Jwab Reza.

Reza melajukan motornya untuk berangkat sekolah.

------------------------------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BahagiaMu menjadi DukaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang