Chapter 3

35 11 0
                                    

Jaehyun POV

Sebenarnya tidak ada alasan yang kuat bagiku untuk kembali lagi ke Indonesia jika bukan karena aku masih mengharapkan bertemu lagi dengan seorang gadis yang kutemui sepuluh tahun lalu di sini, sudah hampir enam bulan aku menunggu kehadiran sosok gadis itu, bahkan aku sampai membeli dan menepati rumah yang berada di samping rumah gadis itu dengan harapan aku akan mengetahui saat dia kembali datang dan bisa langsung bertemu dengannya, ya memang benar aku tidak mengetahui nama gadis itu, bahkan kami belum cukup lama saling mengenal, jika aku mengingat kejadian sepuluh tahun lalu, saat itu aku ikut ayah dan ibuku datang ke Indonesia untuk melakukan riset mereka di sini, jujur saja saat itu aku sangat bosan saat berada di sini, kalian pikir saja seorang anak laki-laki yang berumur tujuh tahun datang bersama kedua orang tuanya ke suatu negara yang bahkan dia tidak mengerti bahasa di negara tersebut, sedangkan kedua orang tuanya hanya berada di rumah saat malam hari, tentu akan sangat membosankan bukan karena aku hanya berdiam diri di rumah hingga pada suatu hari aku memberanikan diri untuk keluar bermain di taman perumahan yang kami tempati, semua anak-anak di situ tengah asik bermain kecuali aku tentunya, karena aku tidak mengenal mereka semua dan ingin ikut bermain pun aku tidak tahu harus berkata apa kepada mereka untuk mengatakan bahwa aku ingin ikut bermain bersama mereka, hingga akhirnya ada suatu gadis kecil datang menghampiriku.

Flashback On

"Apa yang sedang kamu lakukan?" ucapnya sambil menempatkan dirinya duduk di hadapanku.

"kau tidak ikut bermain? Apa kau mau bermain bersamaku?" lanjutnya.

Aku yang tidak mengerti perkataan nya pun hanya merespon gadis itu dengan tatapan sedih.

"ahhh kau tidak mengerti bahasa Indonesia? Kau berasal dari Korea?" ucapnya dalam bahasa korea yang tentu saja aku mengerti.

"bagaimana kau bisa tau aku berasal dari Korea?"

"itu aku melihat nama dijaketmu, itu nama mu kan, Jaehyun?" ucapnya dengan menujuk nama yang tertulis di jaketku yang ditulis dalam huruf Korea.

Tentu saja hal itu membuat ku kaget, bagaimana bisa seorang gadis yang tidak jauh beda umurnya dari ku bisa berbahasa korea di negara yang tidak memakai bahasa korea sebagai bahasa resminya?. Akhirnya kami saling mengobrol dan dia mengajakku bermain, dan dari situ aku bisa tau bahwa dia memiliki ayah yang berdarah korea jadi dia memang memakai dua bahasa sejak kecil, ya hal itu cukup menakjubkan bagiku.

Keesokkan harinya, aku bertemu lagi dengannya dan kami bermain bersama lagi, kami berkeliling dengan sepeda dan saat melewati sebuah rumah dia mengatakan kepada ku bahwa itu adalah rumahnya, kami bisa dibilang sangat akrab saat bermain, dan ku akui aku mulai suka pada gadis ini pikirku, dia sangat cantik dan memiliki mata yang indah, dan yang membuatku menyukainya adalah sifatnya yang sangat baik dan ramah bahkan sangat lembut kepada semua orang, aku tau itu hanya cinta monyet bukan karena saat itu aku masih berumur tujuh tahun, saat kami selesai berkeliling kami kembali ke taman, dia mengatakan padaku agar aku jangan pernah merasa kesepian lagi karena dia akan menemaniku bermain dan akan bersama ku, aku sangat ingat dengan jelas pada sore hari itu, sebelum kami berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing, dia melingkarkan jari kelingkingnya pada jari kelingkingku dan mengatakan

"jaehyun-ah besok berjanjilah kita akan bermain bersama lagi, dan berjanjilah kamu harus terus tersenyum karena aku akan membuat mu tersenyum terus" aku membalas ucapannya dengan anggukan kecil dan senyumku.

Tapi kebahagiaanku tidak berlangsung lama karena saat keesokan harinya aku datang ke taman tersebut, aku tidak menemukan sosok gadis kecil itu, bahkan aku menunggu sampai sore hari tapi hasilnya nihil, aku tidak menemuinya sama sekali, hingga keesokan harinya aku datang ke rumahnya dan mendapatkan rumahnya yang kosong tanpa penghuni. Jelas saja hal itu sangat membuat ku sedih karena aku baru saja kehilangan sosok sahabat yang sangat ku cintai, bahkan sangat kucintai melebihi cinta kepada seorang sahabat.

bukankah kau sudah berjanji untuk bermain bersama ku lagi dan terus membuatku tersenyum? Bahkan kau tidak mengatakan apa-apa sebelum pergi, bahkan kau tidak memberi tahuku namamu ucapku yang tanpa kusadari air mataku telah terjatuh.

Sejak hari itu aku memutuskan untuk berdiam diri lagi dirumah, jujur hal itu sangat membuat ku sedih, dan sejak saat itu aku memutuskan untuk tetap menunggu dan mencari sosok gadis itu.

Flashback off

Sejak kejadian sepuluh tahun lalu hingga sekarang aku memang masih menunggu dan bahkan sangat mengharapkan untuk bertemu dengan gadis itu lagi, hingga pada hari ini aku terkejut bahkan tersentak kaget saat melihat sosok gadis yang tengah berdiri di depan kelas dan sedang memperkenalkan diri lalu menatap mataku, yang benar saja, mata nya bahkan caranya memandang sangat mirip dengan gadis yang sangat ku rindukan dan sangat ingin ku temui, hingga dia melangkah mendekat ke arahku dan meminta izin untuk duduk di sampingku dan hanya ku balas dengan anggukan kecil,

"gadis itu, apa benar itu dia? Apa dia sudah kembali? Apa benar itu dia? Tapi kenapa dia tidak mengenaliku?" Batinku sambil menatap mata gadis yang bernama Arra tersebut.

Yang benar saja aku sangat tidak nyaman belajar saat ini, bahkan konsentrasiku teralihkan kepada sosok gadis yang tengah duduk di sampingku, sesekali ku curi pandang ke dia untuk memasati wajahnya yang aku yakin itu sangat mirip dengan gadis itu, tapi jika itu memang dia, lantas kenapa dia tidak mengenaliku? Bukankah dia sudah tahu nama ku dan bahkan di seragam ku sudah ada namaku.

"Permisi? Apakah kau mengenaliku?" Tanya ku dengan memberanikan diri untuk memastikan dugaanku.

"tentu saja, kau Jung Jaehyun bukan? Kau ketua kelas disini kan? Pak guru tadi sudah memberi tahuku tentang mu" jawabnya dengan senyum ramahnya

ahh iya kau benar ucapku malas, karena mendengar jawabannya yang secara tidak langsung menyatakan bahwa dia hanya mengenalku sebagai Jung Jaehyun sang ketua kelas.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

~Promise~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang