Roleplayer [vrene]

II

Adhitama Wijaya
Hai Caroline, salam kenal.

"BUNDAAAAAAAAAAA" teriakku.

Pada akhirnya penantianku untuk keluar dari rp sia-sia karena perjanjian yang sudah aku buat.

Dan dari situlah, kisah aku dan dia dimulai.

.
.
.

Aku tidak menyangka bahwa akan ada yang mengirim pesan kepadaku. Jujur saja, aku sangat bingung harus membalas apa karena aku tidak pernah bertukar pesan dengan pria disini.

"Ayolah Irene tinggal balas hai saja apa susahnya." monologku. Aku pun memberanikan diri untuk menjawabnya.

Caroline Imelda
Oh, Hai.

"Aku rasa ini terlalu singkat, apakah aku terlihat tidak sopan?. " Ucapku bingung. "Sebaiknya aku bertanya pada Yeri." lanjutku.

Aku pun lekas mencari nama Yeri di kontak. Sekedar informasi, Yeri adalah temanku yang mengenaliku ke dunia ini. Namun, dia berbeda denganku karena dia sangat mudah akrab dengan orang dan dia memiliki banyak teman, bahkan dia memiliki pacar yang sangat romantis, duh aku iri.

Caroline Imelda
pppp
Yeri!!!! Apakah kamu sudah tidur?
Ya!
Cepat Balas, aku butuh bantuanmu!

Yeri Anak Cantik♡
Hei kamu benar benar akhlakless, Irene!
Aku belum tidur, kau butuh bantuan apa?
Cepat aku ingin lanjut telfonan dengan Januar.

Caroline Imelda
Hehe, maaf
Eum, jadi begini
Tadi ada yang mengirim pesan.
Pria.
Aku sudah balas tapi aku rasa aku terlalu singkat menjawabnya.

Yeri Anak Cantik♡
Siapa nama pria itu? .
Coba kamu screenshot pesanmu dan kirim ke aku.
Aku akan mengoreksi.

Caroline Imelda
Sepertinya aku tidak perlu memberi tahumu.
Tunggu sebentar, aku screenshot dulu.

Yeri Anak Cantik ♡
Cepat, jangan lama.

Caroline Imelda

apakah terlalu singkat?

Yeri Anak Cantik ♡
Ya! Kenapa harus dipotong namanya?
Aku kan penasaran.
Kau bodoh irene, itu terlihat sangat aneh dan cuek. Kau seharusnya tidak membalas seperti itu.

Caroline Imelda
Tuhkan benar.
Terus aku harus jawab bagaimana?
Bantu aku.

Yeri Anak Cantik♡
Kau harus balas seperi ini.
"Hai Adhitama, salam kenal juga. Mau berteman?"
Seperti itu, Irene.
Oh iya, sebelum kamu mengirim, lebih baik kamu unsend pesanmu yang itu.
Dia belum baca, kan?

Caroline Imelda
Ya, dia belum membacanya.
Untung saja.
Baiklah, terima kasih atas sarannya.
Oh ya, aku baru sadar.