racau

3 0 0
                                    

Kamu terlalu banyak memendam. Kamu terlalu sering diam. Diam-diam jatuh, diam-diam patah.

Mungkin, dulu kamu pernah bertanya, tentang bagaimana rasanya jatuh cinta. Apakah sensasi kupu-kupu beterbangan di perut itu ada? Apakah jatuh cinta itu candu sampai bisa membuatmu terlarut di dalamnya? Apakah jatuh cinta itu adalah jatuh yang tidak membuat sakit atau terluka? Ah ... intinya bagaimana rasanya.

Lalu, kini pertanyaanmu terjawab. Kamu tidak akan penasaran lagi. Bagaimana rasanya? Indahkah? Atau mungkin sakitkah? Sulit dijelaskan, 'kan? Terlalu banyak definisi tentang cinta dan jatuh cinta, mungkin kamu juga sudah memiliki definisi tersendiri.

Oh, iya! Tidak hanya satu pertanyaanmu yang terjawab, tapi dua. Jawaban dari pertanyaan yang mungkin tidak kamu tanyakan, anggap saja ini bonus. Kamu juga jadi mengetahui bagaimana rasanya ... patah hati. Hati yang baru saja membenarkan bahwa dia telah jatuh itu, dalam sekejap sudah dibuat patah.

Setelah itu muncul rasa kecewa, yang tentu saja tidak kamu inginkan. Hatimu juga kadang menjadi egois, dia menjadi tak tahu diri. Tidak apa-apa, itu wajar. Nantinya, dengan perlahan hati itu akan belajar menerima, menerima kenyataan yang ada. Kemudian, hatimu itu, dia akan berterima kasih, dia sudah mengetahui sendiri rasanya jatuh hati dan ... patah hati. Dia tidak penasaran lagi.


Apa? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang