The Blood [Stray Kids]

10. Buku harian

"Aghh lix udh!" Pekik Kiya sambil mendorong Felix untuk menjauh dari nya.

Felix yg sudah terhuyung ke belakang, Kiya langsung berlari meninggalkan.

Kiya berlari ke lantai atas untuk bersembunyi.

Kiya sampai di depan sebuah ruangan yg terlihat tua dan tdk pernah di masuki.

Ia yg merasa penasaran pun akhirnya masuk ke dalam ruangan itu yg ternyata tdk di kunci.

Kiya melebarkan matanya saat melihat ruangan itu penuh dengan rak buku.

Perpustakaan

"Gila ada perpustakaan nya juga rumah gue" gumam Kiya.

Kiya mengelilingi ruangan itu sampai dia menemukan rak yg menarik perhatian nya.

"Ini bukan.." Kiya mengambil salah satu buku itu.

"Buku harian ayah?" Lanjutnya.

Saat Kiya membuka buku itu ada satu foto yg terselip di dalamnya.

"Foto ini bukannya.."

Itu adalah foto keluarga Kiya.

Tp bukan foto keluarga yg harmonis seperti yg lainnya.

Contoh..

Chan tdk mengulas senyum sama sekali..

Ibu Kiya yg mengeluarkan senyum yg seperti di paksa.

Ayah Kiya yg menampakkan wajah dinginnya.

Dan hanya Kiya seorang yg mengulas senyum bahagia.

Kiya beralih menatap isi buku harian itu.

Isi buku harian.

Aku tdk tau knp tuhan memberikan ku keluarga seperti ini..
Aku merasa terkutuk.. tp aku juga  bersyukur krn wanita yg membebani hidup ku selama ini telah pergi..
Hanya tersisa dua masalah yg aku hadapi sekarang yaitu..
Chan dan Kiya

7 Desember 2001

"Ini bukan tanggal dimana mama meninggal.." lirih Kiya.

Kiya membalik halaman buku itu dan menemukan.

Aku bahagia siluman yg mengutuk hidupku telah pergi.. dia terlahir sebagai siluman sama seperti orng yg melahirkan nya.. menyisakan satu gangguan lain yaitu Kiya.

21 April 2016

"Ini saat gue Ama papa ke Australia buat lanjutin sekolah gue" gumam Kiya.

Aku mengirim Kiya kembali ke Indonesia untuk menjadikan nya tumbal untuk ketenangan hidup ku.. dia hanya akan di jadikan mangsa oleh tmn tmn dri kakaknya sendiri yaitu Chan.. ini adalah persetujuan ku dengan bangsa Vampire.. skrng hidup ku telah bebas.. bebas melakukan apa pun yg aku mau..

20 Februari 2019

Bruk..

Buku itu jatuh dari tangan Kiya.

"Gak gak gak.. ini bohong.. gak mungkin Papa kayak gitu.." gumam Kiya.

"Karena dia jadiin Lo tumbal buat kami"

Kata kata Felix kembali terngiang di otak Kiya.

Deg!

"Aghh!!" Ringis Kiya saat tiba tiba jantung nya berdenyut membuatnya merasakan sakit yg luar biasa.