Eyang Kusuma W.R.R

12 3 0
                                    

Bagas Adi Kusuma R.R beserta keluarga besar dari Eyang Kusuma Warjantara R.R memiliki berbagai hal tak kasat mata yang selalu diturunkan disetiap keturunan berikutnya tanpa melalui ritual-ritual adat tertentu.

Keluarga besar Eyang Kusuma memiliki pedoman erat untuk mempertahankan eksistensi adat mereka dengan tetap mengikuti perkembangan zaman dan juga tetap yakin dan memegang teguh pada Agama Islam. Bukan ingin mencampuri Agama dengan hal-hal gaib, namun semua ini ada dan diturunkan bukan dengan persembahan dan ritual gaib. Namun, diturunkan dengan do'a yang selalu dicurahkan kepada Allah SWT. Usut punya usut, memang banyak yang menganggap Bagas dan keluarga besarnya menganut aliran sesat sehingga mampu untuk melihat, merasakan dan berkomunikasi. Tak jarang, banyak pula yang berkali-kali datang di kediaman Eyang Kusuma hanya untuk meminta pertolongan dan saran untuk hal atau kasus gaib yang dialaminya.

Bahkan, banyak yang memberikan tantangan untuk membuktikan bahwa mereka memiliki aliran yang positif dan sesuai dengan Agama Islam. Setelah semuanya berjalan dengan semestinya, keluarga Eyang Kusuma benar-benar mulai mendapat hati di kalangan masyarakat setempat. Karena berhasil membuktikan prosesi atau kegiatan yang dilakukan memiliki dasar dan akidah Agama Islam yang baik. Semenjak saat itu, suasana masyarakat sekitaran kediaman pun selalu mengundang salah satu dari keturunan Eyang Kusuma entah untuk sekedar melakukan wawancara ataupun mengikuti acara Tahlilan dan Do'a bersama.

Hingga pada suatu saat, ketika ada kejadian Kesurupan Massal di salah satu SMPN di Desa Tlanak setelah mengikuti kegiatan penjelajahan alam (Jalham) di salah satu Telaga yang dikenal cukup angker akan mitosnya. Konon kabarnya, penamaan Tlanak dulunya dikarenakan adanya kembang desa yang meninggal gantung diri saat sedang hamil. Diketahui, pacar dari sang kembang desa yang bernama Ruwiyo Martonerogo menghilang begitu saja tanpa jejak sehingga menyebabkan sang kembang desa pun pasrah dan nekat gantung diri di Telaga tersebut.

Gambar 0.3
(Ilustrasi telaga angker)

Lambat laun cerita berlalu, Karena banyaknya kejadian mistis dan terlihatnya penampakan serta bebauan harum disekitar telaga, menjadikan telaga tersebut diberi nama Tlanak (Telaga Kuntilanak)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lambat laun cerita berlalu, Karena banyaknya kejadian mistis dan terlihatnya penampakan serta bebauan harum disekitar telaga, menjadikan telaga tersebut diberi nama Tlanak (Telaga Kuntilanak). Tak jarang pula banyaknya para pemancing ikan dan anak-anak kecil yang tenggelam menjadikan kesan angker Telaga ini semakin erat dalam ingatan masyarakat.

Ketika kesurupan terjadi, tak ada pihak yang mau disalahkan, semua ini sebenarnya adalah tanggung jawab bersama dari semua pihak termasuk pihak sekolah. Tidak adanya pengawasan dan persiapan matang, serta kesan terlalu memaksakan kondisi siswa, menjadikan keadaan semakin buruk. Hingga pada akhirnya, setelah dilakukan diskusi bersama dengan pihak keluarga korban kesurupan, pihak sekolah pun meminta maaf dan siap bertanggung jawab atas kejadian ini.

Sehingga, saat itu pihak sekolah dan pihak keluarga bersama-sama untuk memecahkan masalah itu dengan mencari paranormal untuk mengatasi hal itu. Namun, tak satupun yang dapat mengatasinya karena energi dari Telaga tersebut sangatlah kuat.

Angin berhembus begitu kencang ketika semua bersitegang untuk memutuskan jalan keluar, ada salah seorang orang tua korban yang memberikan usul untuk meminta pertolongan kepada keluarga Eyang Kusuma.

"Bapak... Paranormal yang telah membantu tak dapat satupun yang bisa menolong, bagaimanakah solusinya?" Ucap tegas salah satu orang tua sambil marah-marah.

"Kita sedang mencari solusinya, anak-anak tidak dapat kita biarkan namun apakah ada jalan keluar lain?" Jawab pihak sekolah sembari menenangkan pihak keluarga.

"Pak, Pak, Pakkkk... Ini saya baru ingat dan kebetulan saya punya kenalan yang ahli dalam bidang seperti ini tetapiii.." Merengut wajahnya.

"TAPII APAAAAAA??" Ucap lantang salah satu guru terkiller di SMPN tersebut.

"Tapi kediaman beliau cukup jauh dari sini" Jawabnya kembali.

"Tidak apa-apa karena kondisi kita darurat maka kita harus segera ambil pilihan atau bisa saja para penunggu ini lebih beringas lagi, baik segera hubungi yaa via telepon saja agar cepat" Ucap santun sang Kepala Sekolah.

Ditelepon lah nomor dari keluarga besar Eyang Kusuma, dan kebetulan kala itu yang mengangkatnya adalah Bagas Adi Kusuma R.R yang sedang duduk bersama pamannya sambil meminum kopi dan mendengarkan musik senja pagi itu. Sehingga cukup kaget ketika tiba-tiba ada berita bahwa terjadi kesurupan massal saat itu, musik yang awalnya musik santai bagai suasana senja berubah menjadi suasana tegang.

"Pagii, pak.. Pagiiiii" Rautnya sudah berantakan

"Saya tau apa yang sedang terjadi, saya sekeluarga akan segera berangkat" Telepon pun tiba tiba putus

(Kala itu, tiba-tiba saja yang mengangkat panggilan tersebut mengucapkan kalimat yang tidak disangka-sangka sebelumnya. Karena tiba-tiba saja semua kejadian tersebut telah diketahui. Bahkan yang berangkat pun tidak hanya satu orang yang pergi namun satu keluarga Eyang Kusuma. Lantas ini menjadikan masyarakat setempat menjadi semakin panik, dengan semakin hancurnya situasi saat itu)

Tak lama waktu berselang, rombongan keluarga Eyang Kusuma yang berjumlah 7 Orang keluar dengan dipimpin langsung oleh Bagas Adi Kusuma R.R. Langkah demi langkah dilakukan termasuk salah satunya dengan membacakan Ayat Suci Al Qur'an

 Langkah demi langkah dilakukan termasuk salah satunya dengan membacakan Ayat Suci Al Qur'an

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Ilustrasi Kitab Suci Al Qur'an yang dibacakan diatas sebuah meja )

Dibacakanlah ayat demi ayat dalam Al Qur'an tersebut, bahkan Bagas Adi Kusuma R.R yang memimpin saat itu, sedang berusaha untuk memagari daerah-daerah yang menjadi sarang atau pusat kekuatan para penunggu disini. Hingga berselang waktu kurang lebih 4 Jam 44 menit, masuklah waktu Dzuhur namun urusan dari keluarga Bahas Adi Kusuma R.R belumlah selesai karena masih banyak energi-energi yang masih melekat pada tubuh korban. Hingga dilakukanlah Shalat Dzuhur berjamaah.

Namun siapa sangka, setelah Shalat Dzuhur dilaksanakan, ada kejadian yang dapat membuat semakin kagum dalam memandang bagaimana Islam dan berbagai kewajibannya diciptakan. Shalat, Adzan, Al Qur'an dan segala bacaan-bacaannya dapat mengalahkan kekuatan-kekuatan negatif yang ada di alam semesta ini. Masya Allah, Alhamdulillah, semua orang kala itu mengucapkan nya sambil bersujud syukur atas bantuan yang diturunkan oleh Allah SWT saat itu. Tak henti, masyarakat yang ada pun menyanjung keluarga Bagas Adi Kusuma R.R

"Kalian luar biasa" Ucap sambil bertepuk tangan

"Masya Allah, saya sudah tidak mampu mengucapkan apa-apa lagi"

Dan masih banyak lagi sanjungan yang ada namun Bagas Adi Kusuma R.R pun hanya mengucapkan sebuah jawaban yang menyanjung hati

"Bukan kami yang hebat, bukan pula karena kami semuanya terjadi, namun semua ada karena Allah SWT, tanpa Allah SWT, keluarga kami pun tidak dapat melakukan apa-apa. Kami hanyalah perantara, bersyukurlah, berterima kasihlah kepada Allah SWT. Jangan pernah melupakannya, sekalipun sedang dalam keadaan senang, karena .. Semua dari Allah SWT dan akan kembali kepadanya"
Bagas Adi Kusuma R.R beserta keluarga menutup ucapannya lalu berpamitan untuk kembali ke kediaman. Tak pernah Bagas Adi Kusuma R.R meminta atau bahkan menerima sebuah uang untuk membalas bantuannya, namun yang diminta oleh keluarganya hanya 3.

" JAGALAH AGAMAMU, JAGALAH IMAN DAN TAQWA MU, TAK ADA YANG DAPAT MEMBANTUMU KECUALI TUHANMU "

T O R R O TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang