Epilog

305 44 5
                                    

Aku ini seorang perempuan pisces. Sudah melewati banyak-banyak petualangan cinta. Bertemu banyak laki-laki yang katanya paling compatible denganku dari segi kecocokan asmara pada ramalan bintang.

Aku pernah bertemu dengan laki-laki scorpio yang menurutku baik. Aku cukup nyaman dengannya, sampai semua berubah ketika dia memperlihatkan sifat mengekangnya. Demi apapun, sifat mengekang itu adalah salah satu hal yang aku benci. Karena itulah, aku tidak pernah berakhir bersama dengannya.

Setelah bertemu seorang scorpio, aku dihadapkan lagi pada laki-laki taurus. Menurut ramalan bintang, perempuan pisces dan laki-laki taurus itu sangat-sangat cocok. Memang benar, kami memiliki kecocokan tiap kali berkomunikasi bersama. Dia adalah bagian dari kawan lama. Seseorang yang usianya satu tahun di bawahku. Kami nyaris berhasil, jika saja dia tak menjadi seperti si scorpio dulu. Pengekang dan pencemburu.

Lalu seperti tebakan kalian, aku juga tak berakhir dengan baik-baik saja.

Aku pernah hampir menyerah. Dalam masa pencarianku, aku bertemu dengan sekeping kisah lama yang pernah aku miliki. Dia juga pisces, kebetulan kami memiliki zodiak yang sama. Sebagaimana halnya kita ditemukan kembali dengan masa lalu, ya aku juga rasakan seperti itu. Semua memori serasa bernostalgia lagi dalam pikiranku. Lalu dia meminta kami menuliskan kembali kisah kami, melanjutkannya.

Tapi sayang, untukku kisah kami sudah lama tutup buku. Aku membiarkannya pergi untuk menulis kisah baru dengan perempuan lain.

Sampai titik itu, aku mulai muak. Aku katakan jika aku tak akan lagi mencari laki-laki hanya karena zodiak kami yang mirip. Dan akhirnya, aku mulai menyadari jika aku mungkin jatuh cinta. Pada seseorang yang tinggal di sebelah rumah kami dan ternyata, dia memiliki zodiak yang cocok denganku.

Bayangkan betapa bahagianya diriku. Aku datang padanya dengan senyum lebar, sangat percaya diri. Sampai kemudian aku dibawa kembali ke realita jika aku tak dianggap lebih dari hanya sekedar adik perempuan.

Aku menyerah.

Aku tak lagi mau menyakiti diriku sendiri dengan semua perjodohan-perjodohan zodiak tidak penting ini.

Mungkin itu keputusan terbaik yang pernah aku ambil.

Karena selanjutnya, aku justru dipersatukan dengan seseorang yang jauh dari kriteria zodiak yang cocok denganku.

Iya, aku sekarang bersama dengannya. Si singa, leo. Anak laki-laki yang sejak dulu menjadi frenemy untukku. Orang yang aku pikir menempato urutan terbawah untuk dijadikan pasangan.

Lagipula, leo dan pisces itu tidak ada cocok-cocoknya. Leo adalah zodiak berelemen api, sedangkan pisces adalah air. See? Dari hal itu saja aku tak akan menyangsikan kenapa kami tidak pernah akur.

Tapi nyatanya apa? Dia yang kemudian menjadi pilihanku. Di antara semua zodiak-zodiak yang katanya cocok, justru aku nyaman dengan dia yang sama sekali tidak cocok.

Hal ini membuatku sadar jika kecocokan seseorang bukan tentang perkara ramalan bintang. Tapi karena pribadinya masing-masing.

Aku, Sashika merasa tidak pernah ada masalah saat aku bersama dengan seorang Markandeya. Lalu Yemima mengatakan padaku jika mungkin saja, kami bisa membuat semua itu bekerja jika kami bisa menyatukan pikiran dan hati kami masing-masing.

Lalu kalian tahu kabar gembiranya? Yemima mengakui jika obsesinya selama ini salah besar.

Dua orang tetap bisa bersatu meskipun zodiak mereka bertentangan selama mereka bisa membuat segalanya berjalan beriringan.

Aku setuju dengan itu. Aku dan Mark sekarang sedang berusaha membuat semua berjalan dengan lancar. Yah, walaupun hubungan kami tetap dibumbui dengan hal-hal menyebalkan.

Tapi, aku akan mentolerir itu semua. Karena sekarang, sepertinya aku telah sangat-sangat jatuh cinta dengan si leo ini.

Jadi ya, si pisces ini memilih Markandeya dari sekian banyak laki-laki yang dia.

Iya, Markandeya.

Leoku.

***


























HORE AKHIRNYA TUTUP BUKU
Huhuhu, aku ingin banyak-banyak berterima kasih kepada kalian yang masih setia membaca, vote, komen dengan cerita aku yang jauh dari kata sempurna ini.

Aku juga mau mengucapkan terima kasih kepada halloauthor yang membuat semua ini jadi mungkin.
Untuk neng ArataKim as mentor aku yang sibuk, makasi juga yak beb. Maaf bgt ini anak buahmu suka gaje lol
Buat kak Elsy selaku pentolan anak Alpha juga makasi banget untuk bimbingannya.
Terus anak-anak Alpha 1, 2, 3 yang udah berjuang bersama. You rock, guys. Uwuu

Kalau kalian mulai merasa omongan aku kayak speech pemenang award, iya aku juga ngerasa gitu. Jadi mending skip aja lol

Maafkan aku kalau ada kesalahan baik sengaja dan tidak disengaja juga. Atau yang merasa endingnya nggak memuaskan, mengecewakan, iya salahku juga

Intinya thank you yang sebesar-besarnya aja udah. Ai lobe yu pul lah.

See ya di cerita-cerita aku lainnya ya

Xoxo,
Day

The Pisces's Choice✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang