Prolog

11 1 0
                                    

Hari ini hujan begitu deras. Gadis itu masih setia dengan kegiatannya kali ini. Merenung berada di dalam kelas. Meratapi nasibnya yang begitu buruk. Setiap hari masih saja dibully. Padahal sudah dua tahun ia sekolah di sana.

SMA Nirwana. Sekolah paling terkenal dengan kemewahan dari desain bangunannya. Warna putih mendominasi warna hijau yang ditimbulkan dari tetumbuhan. Sekolah paling bersih dan rapi.

Back to topic

"Jangan bersedih," kata seorang laki-laki. "Gue kesini hanya ingin ngomong sesuatu sama kamu."

"A-apa?" Gadis itu tergagap.

"Huh," lelaki itu menghela nafas kasar. "Gue sebenarnya mau ngomong ini sama kamu," lanjut lelaki itu.

"A-apa?! Cepat!"

Cup,, dia mencium pipi lawan bicaranya. Sedangkan yang dicium hanya bergeming dari tempatnya. Kecanggungan melanda mereka berdua.

"Gue sayang sama lo. Tolong jangan pergi dari hidup gue. Dua hari lagi, gue bakalan pindah ke LA. Jaga diri lo baik-baik. Gue gak mau lo sakit. Kalau lo kangen, pegang ini baik-baik," ucapnya seraya memberi liontin berhuruf K. "Tunggu gue setahun kemudian di Taman Aksara."

Gadis itu hanya cemberut menatap kebawah. Tak terasa, sebuah air mata jatuh dari matanya. Dengan cepat, ia mengusapnya kasar.

"Pergi. Gue gak apa-apa kok," ujar gadis itu.

Lelaki itu hanya menatapku sayu. Merasa kasihan karena selama ini dialah yang melindunginya. Namun sekarang siapa lagi? Dia akan pergi ke LA.

---

Itu adalah awal dari keterpurukanku selanjutnya. Namaku Kaniya Pratiwi. Cewe single yang sedang dalam zona nyaman dengan seseorang. Yang sedang merindu di setiap malam.

Lelaki itu kini pergi. Rivo Aksara. Seorang yang selama ini membuatku berada di zona nyaman dengan seseorang. Yang membuatku merindukan seseorang. Huh, egois kah aku?

KaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang