-01- Eri back

13 3 5
                                    

Happy reading:)

"Neng bangun sudah sampai." ucap kenek bis.

"Hah udah sampai bang?" tanya gadis itu sambil menguap lebar. Abang keneknya cuma mengangguk.

Gadis itu turun dari bis, tersenyum ceria sambil menenteng koper biru Dongker nya. Matanya menyapu sekeliling kota, meregangkan sedikit otot-ototnya sebelum mulai berjalan.

"Kota sura Eri kembali!" teriak gadis yang bernama Eri itu.(Erika/Eri , 17th).

"Mbak udah gila ya?" tanya bang kang cilok yang berada di depannya.

"Enak aja." ucap Eri sambil menenteng kopernya menjauh.

"Uhk, laper ke supermarket dulu kali ya."

Eri memasuki salah satu supermarket lalu membeli sari roti dan susu untuk menunda laparnya, kalo beli mi gelas repot harus nyeduh dulu.

"Hm jam lima." ucap Eri malas lalu bangkit dari bangku supermarket dengan langkah gontay, dia menghentikan taksi yang lewat lalu menaikinya.

"Nih pak." ucap Eri sembari mengeluarkan uang dari dalam sakunya.

"Makasi neng."

Eri diam dia memandang jalan sepi didepannya. "tumben nih sepi." dia berjalan gontay melewati jalan sempit nan sepi menuju apartemen miliknya.

"Neng sendirian aja nih mau Abang temenin." ucap seorang preman sambil senyum genit.

"Yuk neng main sama kita." ucap temannya yang sama-sama preman.

Gadis itu tersenyum, dia menghentikan langkahnya "udah gila ya." ucap Eri

"Wah sok banget ya." preman itu mendekat. Bahkan sekarang tepat berada di depan Eri.

"Ayok neng." preman itu ingin menyentuh wajah Eri tapi dengan cepat ditepis oleh gadis itu.

"Wow Preman sekarang ganti profesi ya, dari malak jadi tukang godain cewek orang." (Kenzie, 17th).

Preman itu menoleh lalu menarik tangannya dari cengkeraman Eri.

"Hhe liat bocah ingusan ini bertingkah." ucap preman itu hendak melayangkan tinju ke muka kenzie. Eri menatap Kenzie lalu menarik Kenzie supaya tak terkena tinju si preman.

"Lemah banget sih, kenapa gak menghindar." ucap Eri kesal.

"Cewek belagu." preman itu melayangkan tinjunya pada Eri tapi dengan cepat di tangkis olehnya. Eri meninju pipi kanan Preman itu sampai terjengkang ke belakang.

"Hei liat apa lo, cepat lawan cewek tu!" ucap preman itu ke anak buahnya. Eri merogoh sakunya, mengeluarkan satu bungkuh permen milkita lalu mengemutnya.

"Ayo sini, sialan!" Eri memasang kuda-kuda. Preman itu melesat kearah Eri tapi dengan cepat di tendang sampai tersungkur di aspal. Eri mendekat lalu menginjak pergelangan tangan preman itu.

"Ahhkkk ampun." ucap preman itu menahan sakit dipergelangan tangannya.

"Pergi sana banci, Lo kira semua cewek tu lemah ha." Eri menjauh dua langkah. Preman itu bangkit lalu pergi meninggalkan Eri ,dan kenzie yang masih syok.

"Hei, kalo ada yang mukul tu menghindar bego." ucap Eri sambil berjalan menjauh. Kenzie memandang Eri tak berkedip.

"Hei, nama Lo siapa?" tanya Kenzie berjalan disamping.

"Kenapa gue harus bilang?" Eri.

"Karena gue nanya." Kenzie

"Oh." Eri tetap berjalan, dia tak memperdulikan Kenzie yang sedari tadi menatapnya kagum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GAME OVER!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang