Bab 1

9 1 0
                                    

Hai semua semoga suka dengan cerita pertama ku ya ~Spread Love~


Aku sangat merindukanmu, merindukan semua kenangan kita, maaf telah menyakitimu, maaf telah membuat mu seperti dulu saat kita belum bertemu, ku harap saat kita berjumpa aku ingin kau melemparkan pandangan hangat yang kau punya saat kita bersama, aku ingin melihat senyum mu dan mengingatnya di setiap saat aku menutup mata, kuharap kau segera memaafkan ku, karna jantung ini tak sekuat dulu menahan sakit , raga ku semakin lemah.

Curahan hati putri yang selalu ia tuliskan dalam buku diary nya, hanya benda itu yang menjadi tempat curahan hati nya dimana dia menuangkan segala isi perasaan nya selain rina dan arga.

"Firza aku ingin bertemu kalian, aku sudah mengirim lokasinya di grup apa kalian bisa datang?" Putri menelepon sahabat baiknya semasa SMA dia ingin bertegur sapa dikarenakan masa kerja nya udah selesai sudah 5 tahun mereka tidak berjumpa.

"Woah!! Kamu uda di jakarta? Masa kerjamu sudah habis? "

"Sudah, dan aku ingin melanjutkan kuliah ku disini, kalian bisa datang kan?"

"kami akan datang kesana, aku akan siap-siap, dan bilang ke anak-anak" Sahut Firza

"Ok, Aku tunggu bye"

"Bye".

Selain Arga dan Rina, Putri juga mempunyai sahabat yang sudah bersamanya sejak SMA yaitu Firza, Tasya, Aldo, Dio dan seseorang yang mungkin enggan untuk bertemu nya kembali dan Putri merasa bersalah bertahun-tahun akan itu semua.

"Putriiiiiiiiiii!!!!!". Sahut empat sahabatnya dengan menggebu ketika bertemu.

"Aku sangat merindukan kalian, kalian apa kabar?"

"Kami baik saja, seharusnya kami yang bertanya kamu apa kabar?"

"Kabar aku baik, dan sekarang semakin baik melihat kalian"

"Apa hatimu juga sudah membaik?"

"Ya, sangat baik"

Ujar putri dengan senyuman, Dio sahabat Putri yang selalu menenangkan putri dan tahu bahwa putri tak baik-baik saja, Dio juga sahabat nya yang selalu bersikap dewasa dan selalu menjadi penengah jika dalam persahabatan mereka ada perselisihan.

"Kamu semakin cantik saja, dan liat uhh my baby girl ini semakin dewasa dengan body yang aduhai semeriwik" Ujar Aldo sahabat putri yang selalu bertingkah konyol dan menjadi pelawak dalam persahabatan mereka dan membuat penuh warna.

"Dasar mata sampah!, jangan tergoda dengan rayuan busuknya put, dia hanya ingin meminta oleh-oleh padamu, aku yang paling merindukan mu, jangan jauh lagi kerjanya ya, aku jadi tak ada teman curhat". Sahut tasya dengan mata nya yang hampir saja mengeluarkan cairan bening.

"HEEE!! Kain lap basah, sejak kapan mata indah ku yang seperti Lee Min Ho terlihat seperti sampah? Kalau memang aku ingin minta oleh-oleh emang masalah L apa? Dasar bantet!". Ujar Aldo dengan memiting kepala tasya dan napasnya yang menjadi cepat karena tak terima dengan perkataan tasya.

"udah kita duduk aja ya, kalau kita berdiri sambil melihat drama ayah dan anak tirinya maka tak akan habis-habisnya". Ujar Firza yang juga sering menjadi penengah ketika Aldo dan Tasya berperang.






Bisa Comment dan like ya hihihi biar aku semangat nulisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Detak RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang