Memory (Kwon Soonyoung)

1

Walaupun dinyatakan amnesia ringan, hari ini aku keluar dari rumah sakit setelah lima bulan koma dan seminggu pemulihan. Ada begitu banyak orang yang menemaniku saat ini. Tapi, miris sekali melihat beberapa dari mereka kecewa karena aku tidak bisa mengingat mereka.

Aku ingat, aku adalah anak yang diangkat oleh keluarga Choi ketika usiaku dua belas tahun, setelah orang tuaku meninggal akibat kecelakaan pesawat.

Mereka memiliki seorang anak laki-laki yang lebih tua dua tahun dariku dan otomatis menjadi kakakku. Namanya Choi Seungcheol.

Hubunganku dengannya bisa dibilang sangat kaku dan canggung. Kami tidak banyak bicara, kecuali untuk hal penting. Kami sibuk dengan urusan masing-masing. Sampai akhirnya ia harus tinggal di asrama setelah debutnya.

Ia jarang kembali ke apartemen. Aku baru bisa bertemu dengannya jika appa dan eomma kembali dari luar negeri. Atau jika menghadiri acara keluarga.

Aku ingat dengan Lee Dokyeom, tetangga seumuranku yang hampir setiap hari selalu berkunjung ke apartemen dan merampas semua stok cemilanku. 

Lalu Bae Seungmin, teman masa kecilku yang lebih muda satu tahun dariku. Sejak taman kanak-kanak hingga sekolah menengah, ia selalu satu sekolah denganku. 

Walau rumahnya agak jauh, ia bisa dibilang rajin berkunjung. Sering bergabung dengan Dokyeom menghabiskan isi kulkas dan membajak komputer atau televisiku. 

Padahal, sifat kami tidak benar-benar bisa disatukan. Dokyeom yang tidak tahu diri, aku yang tidak terima, dan Seungmin yang tidak tahu apa-apa tapi selalu jadi korban, kerap menimbulkan kekacauan di ruang tengah.

Tapi, mereka juga tahu situasi. Kadang jika aku sedang terkena masalah, mereka tidak menggangguku. Tidak ada teriakan dan kekacauan seperti biasa.

Hanya itu. Selebihnya, aku tidak begitu ingat. Bahkan, tentang bagaimana aku bisa berakhir di rumah sakit.