Bab 3.

265 22 0
                                    

"Hijrah itu mudah, tapi Istiqomah itu yang sulit. Jika kamu sudah menjemput hidayahmu, itu artinya, kamu akan menerima segala konsekuensi ujian yang Allah berikan."

-Cahaya Takdirku-

***

Jika seseorang telah menjemput hidayahnya, maka jangan membuat dia patah semangat. Kita harus menyemangati dia, supaya dengan keputusannya, ia bisa menjadi lebih baik. Memutuskan untuk hijrah itu mudah, tapi menuju istiqomah itu yang susah. Banyak orang yang sudah memutuskan hijrah, tapi mereka kembali lagi pada jaman jahiliyahnya dulu. Ada sudah berjilbab, malah dia buka jilbabnya. Sebenarnya, jika kita hijrah karena Allah, pasti tidak ada kata 'mengeluh'. Kita ambil contohnya saja, banyak orang yang sudah mantap, lalu dia memutuskan untuk berjilbab. Akan tetapi, ada satu hal yang membuatnya kembali futur. Kita sebagai saudara sesama muslim, harus saling menguatkan satu sama lain. Bukan malah menghina hijrah saudara muslim kita.

Karena tajamnya lidah kita, itu akan mengakibatkan seseorang futur dalam hijrahnya. Lidah itu memang lunak, tapi ia tajam seperti pedang. Jika kita tidak menggunakan lidah dan mulut kita untuk menghina orang lain, maka lidah dan mulut ini akan selamat dari panasnya api neraka.

"Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat Lagi Maha Penyanyang." (QS. Al-Hujurat: 12).

Bahkan ada peribahasa mulutmu harimaumu. Bahkan mulut kita sangat berbahaya untuk orang lain dan bahkan untuk diri kita sendiri.

Allah SWT berfirman, "Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir" (QS. Qaaf: 18)

"Jadi, Aila mau pakai jilbab Syar'ii?" tanya Alya saat Aila menceritakan bahwa dirinya ingin menjemput hidayahnya.

Aila tersenyum mengangguk, "iya Maira, aku ingin sekali sama seperti kalian, pakai jilbab panjang," katanya membuat Alya sebagai sahabatnya terharu.

Sejak masuk Sekolah Menengah Atas, Aila memang memakai kerudung yang tidak menutupi dada. Ia hanya memakai kerudung tipis yang menerawang. Dan sebuah kebahagiaan untuk Alya dan dua sahabat kembarnya itu saat Aila mengatakan ingin berhijrah bersama-sama.

"Maasyaa Allah, aku seneng banget Ai, kamu sudah ingin menjemput hidayah kamu, pokoknya, aku akan dukung yang terbaik untuk kamu," kata Alya terharu dengan sahabatnya.

Aini dan Ainun pun mulai terharu atas keinginan sahabatnya yang ingin hijrah.

"Mulai sekarang, aku ingin memakai jilbab Syar'ii seperti kalian, tolong tuntun aku menjadi wanita yang salihah yah," tutur kata Aila membuat ketiga sahabatnya itu berkaca-kaca terharu.

Lantas mereka berempat berpelukan layaknya teletubies.

"Hijrah itu mudah, tapi Istiqomah itu yang sulit. Jika kamu sudah menjemput hidayahmu, itu artinya kamu akan menerima segala konsekuensi ujian yang Allah berikan," kata Alya yang terus menyemangati Aila.

"Insyaa Allah Mai, jika kalian selalu menyemangati aku, pasti aku akan istiqomah," ucap Aila diakhiri senyuman.

"Insyaa Allah kita akan selalu support kamu Aila, semangat menuju Istiqomah," kata Alya dengan semangat.

Cahaya Takdirku [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang