•Prolog•

102 22 17
                                    

Hai kenalin gue Dara Andara Putri,biasa dipanggil Dara. Gue terlahir dari pasangan Andara Wijaya dan Armila Delia. Bokap gue pemilik restoran yang cukup ramai di Jakarta. Nyokap gue adalah seorang desainer gaun pengantian yang sering jalan-jalan ke luar negri untuk buka usaha disana.

Gue terbilang cukup tajir soal harta,gue juga cukup populer di sekolah karena selain gue cantik dan tajir,gue juga playgirl. Haha cukup asik kan hidup gue?.

Entah apa yang merasuki raga gue sampai gue jatuh cinta sama seorang kapten basket yang sangat dingin sikapnya seperti es batu.

Devan Angksa Handiwijaya,kapten basket yang acuh dengan keadaan sekitar. Hidupnya hanya tentang basket,buku,dan kebiasaan anehnya. Sering ke toilet. WHAT? cowok sering ke toilet ngapain coba?. Ia sangat minim bicara,kaku seperti boneka kayu yang diberi nyawa untuk hidup.

Tanpa terduga cowok kapten basket itu jatuh cinta juga dengan gue. Ia mencintai gue berbeda dari semua cowok yang pernah gue pacarin. Gue juga pertama kali ngrasain seperti dimiliki seutuhnya. Bukan karena gue cantik, populer,tajir,atau tubuh gue yang enak untuk dinikmati. Devan mencintai gue dengan tulus.

Sampai suatu ketika ia ninggalin gue tanpa memberi gue jeda untuk mengerti. Jatuh cinta tanpa terduga dan meninggalkan luka dalam sekejab.

Hanya butuh waktu sedetik untuk aku mencintaimu,sedetik juga untuk kamu melupakanku.

Sanggupkah gue menjalani hidup seperti biasa setelah semua yang gue rasain berubah 180 derajat?. Atau hanya kesedihan tak berujung?. Entahlah...hidup memang penuh dengan kejutan.

Sedetik saja beri aku ruang untuk berkutik.

SedetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang