[1] Thanks Cowok Kayu^^

60 13 10
                                    

"Setidaknya aku sudah mengucapkan terima kasih,walaupun responmu nggak baik"
-Dara

"Mulai sekarang kita putus!" kata Dara sepihak tanpa memperdulikan perasaan Anjas.

"Maksud lo? lo pikir lo siapa seenaknya aja mutusin gue,nggak gue nggak mau!" ujar Anjas menarik pergelangan tangan Dara dengan kasar.

"Dan lo pikir lo siapa? ngaca dong! lo pikir lo selevel sama gue? lo tuh cuma modal tampang doang. Eits... tapi menurut gue lo tuh biasa aja nggak ada bedanya sama mantan gue!" kata Dara sambil berusaha melepaskan tangannya dari Anjas.

"Belagu banget ya lo jadi cewek mentang-mentang tajir tapi kelakuan lo nggak beda jauh sama jablay!" maki Anjas kepada Dara.

"Kalau gue jablay ngapain lo masih mau sama gue? sekarang lepasin atau gue teriak!!!" ancam Dara.

"Teriak aja sesuka lo,nggak bakal ada yang denger". Anjas mendorong tubuh Dara ke tembok.

"Lo mau apain gue,kita udah putus jadi jangan berani lo sentuh gue lagi! LEPASINNN!!!" teriak Dara kepada Anjas.

"Mau apa lagi kalau nggak bikin abang Anjas senang sayang,tubuh lo itu enak buat dinikmati jadi sia-sia dong gue pacaran sama lo kalau nggak ngrasain kemontokan lo itu hahaha". Anjas mulai melepas kancing baju Dara. Tetapi tiba-tiba seseorang memukul Anjas dari belakang.

Brukk...

"Ahhh sialan! ngapain lo ikut campur urusan gue!" rintih Anjas kesakitan.

"Harusnya cowok sampah kayak lo nggak cuma dipukul,tapi dibunuh" ujar cowok itu santai.

"Tunggu pembalasan gue ya Van,lo tau kan gue nggak bakal biarin orang yang ganggu gue hidupnya tenang!" ujarnya kemudian pergi meninggalkan koridor sekolah yang sudah sepi.

"Thanks ya Van udah nolongin gue,mau makan bareng gue nggak buat balesannya?" tawar Dara sambil merapikan penampilannya yang amburadul.

Tanpa menjawab sepatah katapun,Devan pergi meninggalkan Dara sendirian.

"Hei tunggu!!!" teriak Dara sambil berlari mengimbangi langkah kaki Devan yang terus berjalan tanpa memperdulikan Dara.

"Mau nggak kita makan bareng,lagian niat aku baik kok buat balas budi, masa rezeki ditolak nggak baik loh...pliss ya pliss mauu ya plisss" rengek Dara dengan wajah sok imutnya.

"Lo jadi cewek brisik banget! apa sih yang bikin mantan lo betah pacaran sama lo?" langkah Devan terhenti ketika sampai parkiran tiba-tiba hujan turun deras.

Devan masuk kedalam mobilnya disusul dengan Dara.

"Ngapain lo masuk mobil gue? keluar sana!" bentak Devan kepada Dara.

"Lo tega ninggalin cewek sendirian hujan-hujan di sekolah sendirian? lo mau cewek secantik gue ditemenin sama "Mbak Desi?" kata Dara sedikit menekankan kata Mbak Desi.

Fyi : Mbak Desi itu kuntilanak urban legend di sekolah mereka yang sering muncul di atas pohon mangga. Sekolah elit tapi ada kesan horornya wkwk.

"Maksud gue tuh lo naik mobil sendiri,kalau lo bareng gue terus mobil lo gimana?" tanya Devan tanpa menoleh sedikit pun ke arah Dara.

"Gue nggak bawa mobil, mobil gue masih di bengkel jadi tadi dianter sama papa" jelas Dara.

"Gimanaaaaa mau makan ya pliss gue laper banget nih!" rengek Dara sambil mengguncang-guncangkan lengan Devan.

"Hm" jawab Devan singkat.

"Sekali lagi gue makasih banget ya Van udah nolongin gue dari cowok brengsek tadi, kalau nggak ada lo mungkin gue udah nggak virgin lagi hehe" kata Dara cengengesan.

"Lo tuh harusnya rubah penampilan lo,mereka nglakuin itu ke lo ya karena tingkah lo sendiri" tegas Devan.

"Jadi lo juga nafsu ya selama ini sama gue?" tanya Dara sedikit menggoda.

Devan diam tak berkutik. "Yakan hayooo ngaku aja deh lo gausah jaim hahaha" ujar Dara santai.

"Nggak!" tegas Devan singkat.

"Bohong!" ujar Dara sambil memainkan ponselnya.

"Gausah cerewet atau gue turunin lo disini!" kata Devan sambil terus menatap jalanan yang diguyur hujan deras.

"Ih jahat banget jadi cowok,pantes nggak ada yang mau lo sama lo walaupun lo ganteng sekalipun" ejek Dara.

"Btw lo tuh kenapa si nggak mau ngomong emm bukan deh maksud gue kok jarang banget ngomong,emang punya masalah hidup apa sih? lo bisa cerita ke gue kok...yah walaupun gue cerewet gini tapi gue bisa jaga rahasia alias nggak gayung" kata Dara panjang lebar.

Hening tak ada jawaban. Devan masih fokus menyetir tanpa menoleh ataupun merespon kata-kata Dara tadi.

"Van...Devan!!!" teriak Dara heboh tapi tak ada hasil apapun. Devan masih diam tak berkutik.

"Yaudahlah ya capek gue ngomong sama manusia kayu kayak lo,untung tadi lo nolongin gue" ujar Dara mendengus kesal.

Dua orang di dalam mobil itu sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dara dengan dunia instagram yang penuh dengan komentar cowok-cowok di postingannya,Devan fokus menyetir dengan pikirannya yang entah kemana.

Pertemuan mereka memang diawali dengan ketidak sengajaan Devan menolong Dara yang "hampir" dilecehkan oleh Anjas. Kemudian dilanjutkan dengan makan berasama yang diputuskan Dara secara sepihak dengan alasan berbalas budi.

Apakah kisah mereka akan tetap berlanjut,atau hanya sampai disini saja? Entahlah...takdir nggak ada yang tau.

SedetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang