Gemercik hujan menemani Starla berjalan pagi ini. Dengan wajah datar yang sedikit tertutupi jubah merah membuat orang yang belalu-lalang heran padanya.
Sekolah terasa sepi hanya ada Starla disana, yang pasti karena datangnya terlalu pagi. Ia terus berjalan menuju kelas, melewati koridor yang gelap dan sepi tidak membuatnya merasa takut.
"Siapa dia?" pertanyaan itu muncul secara tiba-tiba dipikiran Starla. Dia merasa hari ini sekolah akan digemparkan oleh seseorang. Tak mau memikirkan hal itu Starla segera mengeluarkan buku bacaannya yang ia temukan terkubur di belakang sekolah.
Halaman demi halaman ia baca, ada sebuah rasa penasaran yang muncul dari benaknya. Tapi disisi lain Starla tidak mau ikut campur urusan ini.
><•><•><•><•><•><
Sekolah mulai ramai, satu per satu siswa mulai berdatangan dan lebih riuh lagi ketika seorang gadis cantik dengan rambut kepangnya memasuki area SMA Bangsa Indah.
"Sumpah cantik banget."
"Kayaknya pinter nih anak,"
"Ya ampun pindahan dari mana nih ramah banget."
Ya begitulah ucapan yang keluar dari siswa SMA Bangsa Indah. Berbeda dengan Starla ia hanya menatap tajam, mendapati sesuatu yang ada di samping gadis itu.
"Permisi, bisa antarkan saya ke ruang kepala sekolah?", tanya gadis itu dengan sopan.
"Iya." ucap Starla kemudian berjalan di depan gadis itu. Starla merasakan ada yang membuatnya merasa dekat dengan perempuan ini.
"Terimakasih" Starla hanya mengangguk mendengar kata itu kemudian berlalu meninggalakan murid baru itu sendirian.
Bel masuk mulai terdengar nyaring, semua siswa memasuki kelasnya masing-masing. Berbeda dengan Starla dia sudah siap di kelas, lima belas menit sebelum bel berbunyi.
"Assalamualaiku, hari ini kita mendapatkan anggota kelas baru. Silahkan perkenalkan dirimu," ucap bu Wister selaku wali kelas.
"Hai nama gue Nissa Oktavia, gue pindahan dari Yogyakarta, semoga bisa berteman baik." ucapnya sembari tersenyum ramah.
"Ya ampun Nissa sini deket gue duduknya" ucap Dena antusias.
"Wah cantik banget,"
"Dia pinter nggak ya, kalau pinter bisa ngalahin Starla dong" , ucap Tiono yang berhasil membuat kelas yang tadinya ramai menjadi hening. Sungguh ajaib.
"Sudah sekarang kamu duduk dengan Starla ya Nissa," ucap bu Wister yang langsung mendapat tatapan bingung dari seluruh siswa di kelas.
"Baik bu." Nissa pun berjalan menuju tempat dimana Starla berada. Semua siswa di kelas hanya bisa berdoa semoga Nissa baik-baik saja.
"Hai Starla, gue Nissa salam kenal ya." ucapnya sembari menjulurkan tangan. Starla menerima jabat tangan dengan wajah datarnya kemudian kembali fokus pada bukunya.
><•><•><•><•><•><•><
"Woi, Starla kenapa sih kok pendiem banget, jutek lagi," ucap Nissa yang tiba-tiba menduduki sebuah kursi.
"Lo itu harusnya hati-hati sama Starla, dia udah bikin dua orang siswa disini hilang. Sumpah ya pertama kali lo dibilang duduk sama si Starla kita semua kaget. Oh iya satu lagi, lo harus tau jangan macem-macem sama The Queen Of Dark." ucap siswa berambut pendek itu.
"Thank's ya infonya, gue duluan." ucap Nissa kemudian beranjak dari kursi itu.
"Ada urusan apa ngomongin gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell's Cloak
Mystery / ThrillerGadis berkulit pucat itu tidak seperti gadis biasanya, dia selalu diam, tenang, namun mematikan. Sorot matanya memberikan begitu banyak makna. Satu tatapannya adalah pilihan antara menyerah atau menyerang. Siapapun yang berani mengusiknya maka bersi...